Internasional

WHO: Bukan Pandemi Covid, Ini yang Bakal Berakhir di 2022

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 February 2022 12:00
Tedros Adhanom. AP/Christophe Ena
Foto: Tedros Adhanom. AP/Christophe Ena

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi kabar melegakan. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan fase akut pandemi Covid-19 bisa berakhir pertengahan tahun 2022 ini.

Fase akut berakhir karena angka vaksin yang tinggi di beberapa negara, ditambah tingkat keparahan varian Omicron yang lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya. Meski begitu, bukan berarti pandemi Covid-19 berakhir sepenuhnya.

"Tapi (pandemi Covid-19) tidak (berakhir sepenuhnya). Tidak ketika 70.000 orang dalam seminggu meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dan diobati," kata Ghebreyesus dalam pidato di Konferensi Keamanan Munich akhir pekan lalu, dikutip dari Business Insider, Rabu (23/2/2022).

"Tidak ketika 83% penduduk Afrika belum menerima vaksin dosis tunggal," lanjutnya.

"Tidak ketika sistem kesehatan terus tegang dan retak di bawah beban kasus. Tidak ketika kita memiliki virus yang sangat menular yang beredar hampir tidak terkendali, dengan pengawasan yang terlalu sedikit untuk melacak evolusinya."

Meski fase akut pandemi berakhir, Ghebreyesus tetap memperingatkan bahwa dunia harus bersiap untuk potensi lebih banyak varian yang muncul. Bahkan, kata dia, kondisi ideal untuk varian yang lebih menular dan lebih berbahaya bisa terjadi.

Pernyataan optimis Tedros ini bukan yang pertama. Awal 2022, ia sempat berujar yakin status darurat kesehatan masyarakat bisa dicabut tahun ini.

Selain vaksin Covid-19, ia meminta agar pasokan alat tes corona hingga perawatan pasien diberikan secara adil. Menurutnya, tidak ada satupun negara yang bisa 'bebas' dari Covid-19, jika masih ada negara lain yang kesulitan untuk mengatasi lonjakan kasus dan risiko kematian yang tinggi di tengah keterbatasan fasilitas.

Vaksinasi Covid-19 kini masih jadi persoalan, di mana ada kesenjangan antara negara miskin dan kaya. Afrika misalnya, masih menjadi benua dengan cakupan vaksin Covid-19 terendah, yakni baru 11% dari total populasi.

Namun di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, mereka sudah mulai melonggarkan bahkan membatalkan aturan terkait Covid. Contohnya ketika vaksinasi menjadi lebih umum, negara bagian dan kota di seluruh Amerika Serikat (AS) mulai melonggarkan mandat masker dan vaksin.

Para ahli kesehatan di sana juga mengatakan "masuk akal" pada saat ini untuk mencabut mandat masker di daerah-daerah dengan tingkat vaksinasi tinggi dan tingkat rawat inap yang rendah karena Covid-19.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Beri Kabar Melegakan, Tahun Ini Akhir Pandemi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular