
Mengenal Boris Johnson, PM Inggris Cabut Aturan Isoman Covid

Terkait pelonggaran aturan Covid-19 Inggris, banyak yang berpendapat ini karena skandal pesta yang dihadiri 100 orang di Downing Street. Ini terjadi Mei 2020, kala Inggris melakukan penguncian ketat (lockdown) akibat pandemi.
Padahal kala itu, warga Inggris hanya diizinkan untuk bertemu satu orang saja dari luar rumah. Mereka pun harus bertemu di luar ruangan dengan sejumlah aturan ketat lain.
Foto-foto yang beredar menggambarkan bagaimana ia dan istri serta 17 angora staf minum anggur dan makan keju. Meski mengakui ke parlemen Inggris bahwa dia telah menghadiri acara di Downing Street selama penguncian Covid-19, ia berdalih kegiatan itu adalah "acara kerja".
"Fakta berbicara," kata pemimpin partai oposisi, Partai Buruh, Kier Starmer, dikutip CNBC International.
"Saya pikir dia melanggar hukum. Saya kira ada baiknya dia mengakui bahwa dia melanggar hukum."
Hal sama juga dikatakan sejumlah anggota parlemen dari Partai Konservatif, asal Johnson. Ia bahkan diminta mengundurkan diri.
Posisinya dianggap tak bisa dipertahankan karena kemarahan publik telah meningkat akibat semakin banyak laporan tentang pesta di gedung-gedung pemerintah yang digelar. Sebagian lain juga mempertanyakan penilaian Johnson dan budaya kerja di Downing Street.
Johnson dikabarkan sudah meminta maaf ke Ratu Elizabeth II akibat skandal ini. Johnson juga menawarkan "permintaan maaf yang tulus" meski tetap membela dirinya, di hadapan House of Commons (Majelis Rendah Parlemen) Inggris.
Sementara itu pelonggaran Covid-19 kali ini disebut oposisi adalah guna menyelamatkan muka Johnson sendiri. Apalagi Jumat nanti, ia harus memberi pernyataan di depan parlemen.
Hal ini dikatakan Partai Nasional Skotlandia di Westminster, Ian Blackford menilai perubahan itu bukan melindungi publik. Tapi, melindungi "wajah Johnson sendiri".
Inggris mencatat 38.409 kasus baru Senin. Saat ini ada 1,6 juta kasus aktif.
Negara itu sempat mencatat hampir 200.000 kasus sehari Januari 2022. Saat ini tercatat 160.610 kematian akibat corona di negara itu.
Inggris adalah negara dengan kematian Covid-19 terbanyak kedua di Eropa. Total kematian terbanyak masih dicatat Rusia.
(sef/sef)[Gambas:Video CNBC]
