Psst..BI Punya Tips Agar Negara Tahan Banting
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah normalisasi kebijakan yang dilakukan negara maju harus melalui komunikasi, perencanaan dan kalibrasi yang baik agar tidak menimbulkan risiko terhadap pemulihan negara berkembang.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, rencana normalisasi kebijakan perlu dikalibrasi, direncanakan, dan dikomunikasikan dengan baik.
"Di negara maju yang mulai menormalisasi harus mengedepankan kata well calibrated, well planned, dan well communicated," kata Perry dalam High Level Discussion - Recover Together: Synergy on Safeguarding the Momentum, Sabtu (19/2/2022).
"Sinkronisasi pemulihan ekonomi global dan kebijakan normalisasi perlu kita satukan," sambungnya.
Berdasarkan pengalaman di Indonesia, Perry menyebutkan ada beberapa poin yang perlu dilakukan di negara-negara berkembang agar dapat lebih tahan banting terhadap global spillover.
Pertama langkah yang diimplementasikan Indonesia untuk memperkuat ketahanan dari sisi eksternal adalah memiliki ekonomi makro yang sehat baik stabilitas keuangan fiskal dan moneter.
Kemudian kebijakan moneter di negara berkembang juga perlu bersifat preemptive dan forward looking. Tak hanya itu, kebijakan moneter juga perlu mendukung pertumbuhan ekonomi dengan koordinasi fiskal.
Selain itu, dari sisi negara berkembang, Perry menuturkan, perlu memperkuat ketangguhan fiskalnya untuk menahan dampak limpahan global dari rencana normalisasi negara-negara maju.
"Indonesia mengkalibrasi tiga instrumen kebijakan moneter dengan stabilitas nilai tukar, likuiditas, dan kebijakan suku bunga," pungkasnya.
(dce/dce)