Berisiko Hantui Pasar Keuangan, G20 Sepakat 'Pelototi' Kripto

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 February 2022 09:45
FMCBG Meeting, Kamis (17/2/2022) (ist/Dok. Bank Indonesia)
Foto: FMCBG Meeting, Kamis (17/2/2022) (ist/Dok. Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 menyepakati untuk memperketat pengawasan terhadap aset kripto.

Keputusan tersebut diambil setelah para penjaga sektor keuangan negara G20 menganggap bahwa aset kripto rentan dan dapat memicu gangguan di pasar keuangan dan ekonomi global.

"G20 sepakat perlu ada kerangka pengaturan terhadap aset kripto," kata Pery Warjyo, Gubernur BI, Jumat (18/2/2022).

Perry mengaku khawatir apabila aset kripto makin berkembang dan tidak mendapatkan pengawasan ekstra ketat, dapat menimbulkan instabilitas di pasar keuangan global.

"Dikhawatirkan dapat menimbulkan instabilisasi terhadap pasar keuangan global maupun terhadap perekonomian," kata Perry.

Beberapa negara G20 memang sudah secara lantang menolak kehadiran kripto. Salah satunya, adalah China yang telah dengan tegas menutup situs pemberitaan terkait kripto.

FMCBG Meeting, Kamis (17/2/2022) (ist/Dok. Bank Indonesia)Foto: FMCBG Meeting, Kamis (17/2/2022) (ist/Dok. Bank Indonesia)
FMCBG Meeting, Kamis (17/2/2022) (ist/Dok. Bank Indonesia)

Selain itu, G20 juga mendiskusikan upaya untuk memperkuat sektor keuangan global dan mengatasi dampak dari pandemi terhadap sektor keuangan. Hal ini diperlukan agar lembaga keuangan dapat menjalankan fungsi intermediasi dalam rangka mendukung perekonomian.

"Aspek lain yang menjadi perhatian negara-negara G20 adalah mengelola risiko dan mengoptimalkan manfaat dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi dan digitalisasi di sektor keuangan," kata Perry.

G20 juga menekankan pentingnya melanjutkan asesmen mengenai implikasi dari Central Bank Digital Currency (CBDC) terhadap sistem moneter dan keuangan internasional.

Dari sisi optimalisasi manfaat teknologi dan digitalisasi, G20 akan melanjutkan implementasiG20 Roadmap for Enhancing Cross-Border Payments untuk mendorong sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal, serta mendiskusikan pemanfaatan digitalisasi untuk meningkatkan inklusi keuangan, khususnya bagi kelompok rentan seperti kaum perempuan, pemuda dan UMKM.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Tawarkan Solusi Agar Pembiayaan Hijau Banyak Diminati

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular