Rapat DPR Batal Gegara Mendag Gak Hadir, Ternyata Ada di sini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Kamis, 17/02/2022 17:55 WIB
Foto: Pedagang tempe melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (15/2/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, Kamis, 17 Februari 2022, tiga Komisi di DPR RI yakni Komisi IV, Komisi VI dan Komisi VII seharusnya mengadakan rapat bersama dengan beberapa Menteri di kabinet Jokowi hari ini. Yakni Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Menteri ESDM, dan Menteri Perdagangan (Mendag). Namun, rapat untuk membahas kenaikan harga bahan pokok ini harus batal lantaran Mendag tidak hadir.

Ketidakhadiran Mendag M. Lutfi menimbulkan pertanyaan bagi anggota DPR yang menghadiri rapat. Ternyata, saat ini Lutfi sedang tidak berada di Jakarta dan justru berada di Sulawesi Tengah. Ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor minyak goreng curah di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Saya meminta distributor minyak goreng curah segera menyuplai ke pasar rakyat dengan harga Rp 11.500/liter. Distributor harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan," tegas Mendag Lutfi, Kamis (17/2/2022).


Lutfi juga mengklaim minyak goreng akan disuplai ke seluruh kabupaten kota di seluruh Sulawesi Selatan. Ini dikarenakan Sulawesi Selatan sebagai pusat di seluruh Sulawesi.

"Migor kemasan sederhana dan premium akan digelontorkan ke kota Makassar setidaknya 300 ton dengan harga sesuai ketentuan yang akan diikuti seluruh pedagang dan distributor untuk menyuplai seluruh Sulawesi," ujarnya.

Iya saya udah tau soal penurunan harga, cuma stok yang saya beli belum habis dan masih mahal modalnya, seperti minyak curah saya belinya Rp305.000 per drigen". Penurunan harga minyak ini diakui bakal mengalami kerugian bagi pedagang eceran seperti ibu Tah Lan. Di sisi lain, Tah Lan berpandangan semestinya kebijakan itu disertai tindakan yang merata baik untuk retail modern maupun tradisional."Sebenarnya bagus. Tapi untuk kita pedagang tradisional kan ini belum dimulai, kalau bisa pemerintah buat merata lah semua. Sebab sejauh ini kita (pedagang pasar tradisional) belum dapat subsidi dari pemerintah," ungkap.Kemudian CNBC Indonesia mencoba mewawancarai pedagang sembako grosiran. Lee salah satu pedagang sembako grosiran juga mengatakan bahwa iya akan menjual harga minyak seperti biasa sebelum ada subsidi. "Dari distributor belum ada penurunan, jadi kita juga belum turun." Lee mengaku meski iya menjual dengan harga yang lebih mahal dari peritel modern tapi minyak goreng yang ia jual masih ada yang beli. "Klo yang beli pasti ada aja meski harga masih lama belum menyesuaikan subsidi" tambahnya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)" title="Penjualan Minyak Goreng" />Foto: Penjualan Minyak Goreng (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Pekerja menuang minyak curah milik Tah Lan di pasar Pondok Labu, Jakarta, Rabu, 26/1. Setelah seminggu diberlakukannya kebijakan satu harga, yakni minyak goreng berbanderol Rp 14 ribu per liter, ternyata penyesuaian harga tersebut belum terjadi di pasar tradisional. Satu di antaranya Pasar Jaya Pondok Labu, Jakarta.Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Rabu (26/1/2022), harga minyak curah di Pasar Jaya Pondok Labu masih dipatok harga Rp 21 ribu per liternya dan minyak kemasan seharga Rp 20.000 per liter. Tah Lan, seorang pedagang warung sembako di Pasar Pondok Labu ini menilai kebijakan pemerintah dengan memberikan subsidi harga minyak sudah bagus."Iya saya udah tau soal penurunan harga, cuma stok yang saya beli belum habis dan masih mahal modalnya, seperti minyak curah saya belinya Rp305.000 per drigen". Penurunan harga minyak ini diakui bakal mengalami kerugian bagi pedagang eceran seperti ibu Tah Lan. Di sisi lain, Tah Lan berpandangan semestinya kebijakan itu disertai tindakan yang merata baik untuk retail modern maupun tradisional."Sebenarnya bagus. Tapi untuk kita pedagang tradisional kan ini belum dimulai, kalau bisa pemerintah buat merata lah semua. Sebab sejauh ini kita (pedagang pasar tradisional) belum dapat subsidi dari pemerintah," ungkap.Kemudian CNBC Indonesia mencoba mewawancarai pedagang sembako grosiran. Lee salah satu pedagang sembako grosiran juga mengatakan bahwa iya akan menjual harga minyak seperti biasa sebelum ada subsidi. "Dari distributor belum ada penurunan, jadi kita juga belum turun." Lee mengaku meski iya menjual dengan harga yang lebih mahal dari peritel modern tapi minyak goreng yang ia jual masih ada yang beli. "Klo yang beli pasti ada aja meski harga masih lama belum menyesuaikan subsidi" tambahnya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Sidak Lutfi ke Sulawesi membuatnya berhalangan hadir ke rapat gabungan di DPR RI. Padahal, kehadirannya sangat krusial dalam membahas harga bahan pangan pokok di tengah masyarakat. Anggota DPR pun terdengar bakal mengancam untuk menjemput paksa Lutfi dengan bantuan pihak Kepolisian.

"Menteri Perdagangan berhalangan hadir karena menghadiri kegiatan lain yang telah dijadwalkan sebelumnya dan tidak dapat diwakilkan dan mengusulkan rapat kerja gabungan Komisi IV, Komisi VI Komisi dan VII dijadwalkan ulang. Maka kami meminta persetujuan apakah rapat kerja gabungan ini tetap dilaksanakan tanpa kehadiran Menteri Perdagangan?" kata Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel di awal sidang.

Melihat situasi ini, anggota DPR yang hadir di sidang sepakat untuk menunda sidang. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dengan lantang menyebut adanya peran Mendag menjadi penting. Jika tidak, maka pembahasan bisa berjalan tidak efektif.

"Menteri perdagangan memiliki peranan yang sangat vital dalam berbagai kebijakan yang terjadi kisruh di masyarakat seperti minyak goreng misalnya. Kalau tidak ada kehadiran dia menurut saya tidak ada artinya rapat ini. Untuk itu saya meminta untuk ditunda sampai kapan dia bisa hadirnya," sebut Dedi.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Bocoran Mendag Soal Hasil Nego IEU-CEPA & Nasib Ekspor RI ke Eropa