Internasional

Kerajaan Inggris Kena Skandal Lagi, Kali Ini Pangeran Charles

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 February 2022 12:30
FILE - In this Monday, March 9, 2020 file photo, Britain's Prince Charles and Camilla the Duchess of Cornwall, in the background, leave after attending the annual Commonwealth Day service at Westminster Abbey in London, Monday, March 9, 2020. Prince Charles, the heir to the British throne, has tested positive for the new coronavirus. The prince’s Clarence House office reported on Wednesday, March 25, 2020 that the 71-year-old is showing mild symptoms of COVID-19 and is self-isolating at a royal estate in Scotland. For most people, the coronavirus causes mild or moderate symptoms, such as fever and cough that clear up in two to three weeks (AP Photo/Kirsty Wigglesworth, File) Foto: Pangeran Charles (AP/Kirsty Wigglesworth)

Jakarta, CNBC Indonesia - Polisi Inggris telah meluncurkan penyelidikan ke yayasan amal Pangeran Charles, Rabu (16/2/2022). Ini terkait klaim skandal uang tunai yang melibatkan seorang pengusaha dari Arab Saudi.

"Keputusan itu mengikuti penilaian surat September 2021. Ini terkait dengan laporan media yang menuduh tawaran bantuan dibuat untuk mengamankan kehormatan dan kewarganegaraan bagi warga negara Saudi," kata kepolisian London, Scotland Yard, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Kamis.

Polisi menambahkan tidak ada penangkapan atau wawancara pihak terkait. Sementara Kepala Yayasan Pangeran sudah mengundurkan diri sejak tahun lalu pasca penyelidikan internal atas tuduhan tersebut.

Kepala eksekutif yayasan tersebut adalah Michael Fawcett. Fawcett ialah mantan pelayan Pangeran Wales yang telah dekat dengan pewaris Ratu Elizabeth II itu selama beberapa dekade.

Ia diduga telah mengoordinasikan upaya untuk memberikan kehormatan kerajaan dan bahkan kewarganegaraan Inggris kepada taipan Mahfouz Marei Mubarak bin Mahfouz. Pria itu sendiri telah menyumbangkan sejumlah besar uang untuk proyek restorasi yang menarik bagi Charles.

Yayasan Charles sendiri mengatakan pihaknya menanggapi klaim tersebut "dengan sangat serius". Badan amal sang pangeran selama ini telah membantu para pengangguran kembali bekerja dan memulai bisnis kecil.

"Penyelidikan akan memeriksa apakah sumbangan tertentu yang diterima oleh Yayasan Mahfouz dimaksudkan untuk amal, telah digunakan sesuai dengan niat para donor dan jika mereka harus dikembalikan ke donor atau diterapkan untuk tujuan amal," kata polisi lagi.

Mahfouz sendiri memiliki yayasan yang didirikan untuk mempromosikan dan memajukan pendidikan publik di Inggris dalam budaya, sejarah, bahasa, sastra, dan institusi di Timur Tengah. Sebagai informasi, Yayasan Pangeran Charles didirikan pada tahun 1986, tidak diatur oleh Komisi Amal tetapi terdaftar di Badan Amal Skotlandia.

Kasus ini terkuak di tengah skandal anak Ratu Elizabeth lainnya, Pangeran Andrew. Ia terjerat pelecehan seks dan bersedia menyelesaikannya di luar pengadilan pada Selasa. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pangeran Charles Covid Lagi, Sempat Bertemu Ratu Elizabeth


(tfa/tfa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading