Gempar Pangeran Charles Terima Rp18 M dari Keluarga Bin Laden

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
31 July 2022 20:20
FILE - In this Monday, March 9, 2020 file photo, Britain's Prince Charles and Camilla the Duchess of Cornwall, in the background, leave after attending the annual Commonwealth Day service at Westminster Abbey in London, Monday, March 9, 2020. Prince Charles, the heir to the British throne, has tested positive for the new coronavirus. The prince’s Clarence House office reported on Wednesday, March 25, 2020 that the 71-year-old is showing mild symptoms of COVID-19 and is self-isolating at a royal estate in Scotland. For most people, the coronavirus causes mild or moderate symptoms, such as fever and cough that clear up in two to three weeks (AP Photo/Kirsty Wigglesworth, File)
Foto: Pangeran Charles (AP/Kirsty Wigglesworth)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pangeran Charles, pewaris takhta Kerajaan Inggris, menerima sumbangan £ 1 juta ($ 1,19 juta, 1,21 juta euro) atau Rp 18,037 miliar untuk amal dari keluarga dalang tragedi 9/11, Osama bin Laden. Demikian dilansir dari Agence France-Presse (AFP), Minggu (31/7/2022).

Meskipun tidak ada indikasi kesalahan apa pun oleh anggota keluarga Arab Saudi, pengungkapan itu meningkatkan pengawasan terhadap organisasi amal itu, yang telah diguncang oleh tuduhan melakukan kesalahan kriminal.

Beberapa penasihatnya mendesak Charles untuk tidak mengambil sumbangan dari keluarga Bakr bin Laden dan saudaranya Shafiq - saudara tiri pemimpin teror Osama - menurut laporan The Sunday Times.

Charles yang berusia 73 tahun menyetujui sumbangan ke Prince of Wales Charitable Fund (PWCF) ketika dia bertemu dengan Bakr bin Laden (76) Clarence House di London pada 2013. Meskipun saat itu ada keberatan dari penasihat dari perwalian dan kantornya. Ian Cheshire, ketua PWCF, mengatakan donasi itu disetujui oleh lima wali saat itu.

Namun kemudian Polisi Inggris pada bulan Februari meluncurkan penyelidikan ke yayasan amal Charles lainnya atas klaim skandal uang tunai yang melibatkan seorang pengusaha Saudi. Kepala Yayasan Pangeran Charles mengundurkan diri tahun lalu setelah penyelidikan internal atas tuduhan tersebut.

Michael Fawcett, kepala eksekutif yayasan, pada awalnya setuju untuk menangguhkan tugasnya menyusul pengungkapan surat kabar tentang hubungannya dengan warga negara Saudi. Pria itu, taipan Mahfouz Marei Mubarak bin Mahfouz, telah menyumbangkan sejumlah besar uang untuk proyek restorasi yang menarik bagi Charles.

Fawcett, mantan pelayan Pangeran Wales yang telah dekat dengan pewaris Ratu Elizabeth II selama beberapa dekade, diduga telah mengoordinasikan upaya untuk memberikan kehormatan kerajaan dan bahkan kewarganegaraan Inggris kepada Mahfouz. Mahfouz dilaporkan membantah melakukan kesalahan yang dimaksud.

Komisi Amal, yang mendaftarkan dan mengawasi badan amal di Inggris dan Wales, mengatakan pada November bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan resmi terhadap sumbangan yang diterima oleh yayasan amal Mahfouz yang ditujukan untuk yayasan sang pangeran. Yayasan Pangeran Charles, didirikan pada tahun 1986, tidak diatur oleh Komisi Amal tetapi terdaftar di Regulator Amal Skotlandia.

Badan Skotlandia pada bulan September meluncurkan penyelidikannya sendiri atas laporan bahwa yayasan tersebut menerima uang tunai dari seorang bankir Rusia yang sebelumnya dihukum karena pencucian uang.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pangeran Charles Jadi Raja Inggris Gantikan Ratu Elizabeth II

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular