Bahayanya Perang Dunia III, Begini Imbasnya ke BBM RI

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
14 February 2022 18:53
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia terus bergerak naik menuju mendekati level harga US$ 100/barel. Tensi konflik Rusia dan Ukraina yang panas jadi 'kompor' yang membuat harga minyak mendidih.

Masalahnya, efek tingginya harga minyak dunia dapat menjalar hingga Indonesia sebagai pengimpor bersih hasil olahan minyak dunia.

Harga minyak jenis Brent saat ini berada di US$ 94,38/barel. Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 93,22/barel. Ini membuat harga minyak mentah dunia mencatat rekor tertinggi sejak 2014.

Perkembangan geopolitik di Eropa membuat pasar (dan seluruh dunia) ketar-ketir. Ketegangan di perbatasan Ukraina, di mana Rusia sudah menyiagakan armada tempur, membuat negara-negara Barat cemas Negeri Beruang Merah akan menginvasi Ukraina.

"Jika Ukraina benar-benar diserang, maka situasi menjadi semakin tidak pasti," tegas Jay Hatfield, Chief Investment Officer di Infrastructure Capital Management yang berkedudukan di New York, seperti diberitakan Reuters.

Sentimen perang juga berdampak ke ekonomi, termasuk pasar keuangan. Di pasar komoditas, harga minyak dunia 'terbang' karena kekhawatiran perang akan menyebabkan gangguan produksi dan distribusi.

Maklum, perang ini akan melibatkan Rusia, salah satu produsen dan eksportir minyak terbesar dunia.

Tren kenaikan harga minyak dunia diperkirakan akan terus terjaga seiring dengan eskalasi geopolitik Rusia dan Ukraina yang belum ada tanda-tanda mereda.

Edward Moya, analis OANDA mengatakan minyak mentah Brent tidak akan mengalami kesulitan reli di atas level US$ 100 jika pergerakan militer terjadi.

Jika prediksi tersebut terjadi, bukan tidak mungkin harga energi terutama BBM di Indonesia ikut melonjak karena harga minyak Indonesia dan dunia bergerak serupa.

Pada bulan Januari 2022 rata-rata harga minyak mentah Indonesia (IPC) tercatat US$ 85,89/barel, naik 17% dibanding bulan Desember sebesar US$ 73,36/barel. Kenaikan ini sejalan dengan harga minyak dunia Brent bulan Januari sebesar US$ 91,21/barel dan minyak WTI sebesar US$ 88,15/barel

Dampak dari kenaikan harga minyak di Indonesia adalah harga BBM yang juga ikut terungkit. Shell, BP, dan Vivo telah menaikkan harga bensin mereka di awal Februari 2022. Tak ketinggalan, Pertamina secara resmi juga ikut menaikkan harga tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) non subsidi per Sabtu, 12 Februari 2022.

Tiga produk BBM yang harganya dinaikkan tersebut antara lain bensin Pertamax Turbo (RON 98), Pertamina DEX (diesel CN 53), dan Dexlite (diesel CN 51).

Kenaikan harga ketiga produk BBM tersebut berkisar antara Rp 1.500 - Rp 2.650 dari harga sebelumnya. Namun, tiap provinsi juga memiliki harganya masing-masing.

Dengan skema kenaikan ini, maka ini memiliki pengaruh terhadap inflasi atau kenaikan harga produk walaupun tidak terlalu signifikan.

Pasalnya, pengguna bahan bakar non subsidi di Indonesia tercatat 15% pada Juni 2021 dibandingkan dengan konsumsi Pertalite sebesar 70% dari total penjualan bensin. Harga bensin Pertalite (RON 90) sendiri masih ditahan pada Rp 7.650 per liter.

Jika dilihat dari pengaruhnya terhadap inflasi, bobot bensin berada di urutan keempat dengan sumbangan 3,8% terhadap perhitungan indeks harga konsumen (IHK).

Berikut daftar harga BBM Pertamina di seluruh SPBU Indonesia, berlaku per Sabtu, 12 Februari 2022:

- Premium (RON 88): Rp 6.450 per liter

- Pertalite (RON 90): Rp 7.650 - Rp 8.000 per liter

- Pertamax (RON 92): Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter

- Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 - Rp 14.000 per liter

- Solar/Biodiesel (subsidi): Rp 5.150 per liter

- Dexlite: Rp 12.150 - Rp 12.650 per liter

- Pertamina Dex: Rp 13.200 - Rp 13.450 per liter.

Lantas, bagaimana dengan harga BBM yang berlaku di badan usaha lainnya pada Februari 2022? Berikut rinciannya:

Shell (Berlaku per 1 Februari 2022):

- Shell Super (RON 92): Rp 12.990 per liter
- Shell V-Power (RON 95): Rp 13.550 per liter
- Shell V-Power Diesel: Rp 13.270 per liter
- Shell Diesel Extra: Tidak disebutkan dan Rp 12.500 per liter di Jawa Timur
- Shell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp 13.750 per liter.

BP/AKR

- BP 90: Rp 12.500 per liter
- BP 92: Rp 12.950 per liter
- BP 95: 13.450 per liter
- BP Diesel: Rp 12.990 per liter

Vivo

- Revvo 89: Rp 8.900 per liter
- Revvo 92: Rp 11.900 per liter
- Revvo 95: Rp 12.500 per liter.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga BBM Shell November Naik Lebih Rp1.000, Nyaris Rp13.000!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular