Bukan Mobil Listrik, Ini Alasan Red Planet Tinggalkan PSKT
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, pemegang saham pengendali emiten hotel PT Planet Hotels Tbk (PSKT), Red Planet Holdings (Indonesia) Limited, dikabarkan melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan.
Banyak rumor terkait lepasnya Red Planet Holding melepaskan sahamnya. Berdasarkan informasi di pasar, PSKT disebutkan berencana meninggalkan bisnis hotel atau melakukan diversifikasi usaha dan bermanuver ke bisnis yang baru. Ada pula rumor yang menyebutkan PSKT berencana masuk ke bisnis baterai kendaraan listrik (EV).
Terkait hal tersebut, Red Planet Holdings akhirnya buka suara melalui surat tanggapan yang diterbitkan pada 10 Februari lalu. Di surat tersebut Red Planet Hotels menjelaskan mengenai alasannya menjual investasi/melepas sahamnya di PT. Planet Merah Indonesia Tbk.
Red Planet Hotels berpendapat bahwa pandemi Covid-19 menjadi alasan utama yang menyebabkan masalah ini, sehingga perusahaan tersebut mengaku berada di situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan perlu menilai kembali kepentingan strategisnya sebagai perusahaan regional.
Atas dasar hal tersebut, Red Planet Holdings berencana untuk melakukan reorganisasi. Rencana tersebut telah disetujui dan diterapkan untuk mengurangi eksposur dalam kepemilikan kelas aset real estat di seluruh portofolio.
Akibatnya, Red Planet Holdings harus melepaskan kepemilikannya di PT. Red Planet Indonesia Tbk, dengan tetap mempertahankan perjanjian waralaba dengan perusahaan.
Strategi ini dinilai lebih sesuai dengan struktur perusahaan khas industri perhotelan internasional.
Sebagai informasi, Red Planet Holdings (Indonesia) Limited, entitas induk PSKT yang berkedudukan di Hongkong, merupakan entitas anak dari Red Planet Hotels Limited, perusahaan yang didirikan di Cayman Islands.
Menurut catatan di laporan keuangan PSKT per 31 September 2021, PT Crio dan RPHL merupakan sepengendali.
Sementara itu, bersamaan dengan pelepasan saham PSKT oleh Red Planet Holdings, kepemilikan PT Basis Utama Indonesia (Basis Investments) bertambah dari 31,23% menjadi 40,77% per 8 Februari 2022.
(dhf)