
Ramai Negara "Damai" dengan Omicron, Eropa ke Tetangga RI

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) meminta langkah-langkah pelonggaran harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati. Apalagi faktanya, di banyak negara, masih banyak individu yang belum mendapat vaksin dan menjadi rentan.
"Kami mendesak agar berhati-hati karena banyak negara belum melewati puncak Omicron. Banyak negara memiliki tingkat cakupan vaksinasi yang rendah dengan individu yang sangat rentan dalam populasi mereka," kata Pemimpin Teknis WHO Maria Van Kerkhove dalam briefing online, pekan lalu.
"Jadi sekarang bukan saatnya untuk melonggarkan semuanya sekaligus. Kami selalu mengimbau, selalu sangat berhati-hati, dalam menerapkan intervensi serta mencabut intervensi tersebut secara perlahan, selangkah demi selangkah. Karena virus ini cukup dinamis."
Sementara itu, Kepala kedaruratan WHO Mike Ryan meminta negara-negara memetakan strategi sendiri untuk keluar dari pandemi. Dan, tidak ikut-ikutan negara lain karena situasi yang dihadapi mungkin berbeda.
"Saya pikir ini adalah fase transisi bagi banyak negara, tidak setiap negara dalam situasi yang sama," ujarnya.
Di data Worldometers, Jumat (11/2/2022), ada 406 juta warga bumi terinfeksi Covid-19 dengan 5,8 juta kematian sejak pandemi mewabah di Wuhan, China akhir 2019. Namun ada 326 juta warga dunia berhasil pulih.
[Gambas:Video CNBC]
