
Kalau Lihat Fakta Ini, Mustahil Rusia Memulai Perang Dunia 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu ancaman invasi Rusia ke Ukraina yang akan memicu Perang Dunia III (World War III) terus memanas. Moskow bahkan disebut sudah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina.
Meski Kremlin telah membantah tuduhan itu, tetapi pembangunan militer telah menghidupkan kembali ingatan akan invasi dan pencaplokan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014. Apalagi kini, Rusia melakukan latihan militer dengan Belarusia, di perbatasan Ukraina.
Namun apakah Rusia benar-benar akan menyerang Ukraina?
Menurut analis, hal itu sepertinya tak akan terjadi. Pasalnya, Presiden Vladimir Putin harus membayar harga politik di dalam negeri.
"Dia tidak ingin pasukan Rusia menduduki sebagian besar Ukraina yang memusuhi pasukan itu karena dia tidak ingin melihat korban kembali ke Rusia," kata Direktur Senior Pusat Kekuatan Militer dan Politik di Yayasan Pertahanan Demokrasi, Bradley Bowman, sebagaimana dilansir dari CNBC International, Jumat (11/2/2022).
Lagi pula, Bowman mengatakan Kremlin akan memiliki "spektrum pilihan" melawan Ukraina. Penyerangan hanya akan menimbulkan biaya yang besar, apalagi jika memakan korban jiwa.
"Rusia adalah kekuatan yang jauh lebih tangguh, tetapi angkatan bersenjata Ukraina telah meningkat dan sekarang pertempuran semakin keras," kata Bowman lagi.
"Itu (serangan) akan memiliki efek politik pada Putin di rumah, di Rusia. Putin adalah pelanggan yang cerdas, dia memahami hal-hal ini. Saya pikir dia ingin mencapai tujuan ini dengan biaya politik terendah."
Bowman mengatakan Putin lebih suka mencapai tujuannya di meja perundingan. Tetapi jelas, permintaannya agar AS dan Barat menjauh dari Ukraina ditolak.
Jika Putin mau, ujarnya, Rusia bisa melakukan cara lain. Mencakup pembunuhan, peracunan, dan kudeta.
"Kremlin telah mengasah perang zona abu-abu dari serangan siber dan propaganda, dan ada spektrum pilihan untuk digunakan Putin," tambahnya seraya mencatat bahwa perang informasi juga sudah terjadi.
Konflik militer juga kemungkinan akan mengikis dukungan untuk Kremlin. Hal ini dikatakan Rekan Senior dan Ketua Program Politik Domestik dan Lembaga Politik Rusia di Carnegie Moscow Center, Andrei Kolesnikov.
"Rusia tidak mau menanggung harga perang," kata Kolesnikov di Twitter. "Jika Rusia memasuki perang yang berlarut-larut di Ukraina, itu bisa mengancam basis populer yang luas yang menjadi sandaran Putin selama lebih dari 20 tahun."
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kok Bisa Mr Putin? Lusinan Orang Dekat Terpapar Covid-19