Kemenkes Klaim Belum Banyak Nakes Terpapar Covid-19 Omicron
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeklaim kasus positif Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan belum banyak di tengah lonjakan kasus akibat transmisi lokal virus corona galur Omicron. Klaim itu disampaikan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir dalam keterangan pers virtual, Kamis (10/2/2022).
Menurut dia, Kemenkes telah mewajibkan kepada seluruh RS pemerintah dan swasta untuk melakukan skrining kepada semua nakes. Baik itu melalui tes usap antigen maupun PCR.
"Untuk RS vertikal, kami sudah melakukan pemeriksaan PCR kepada nakes-nakes di RS dan ternyata jumlahnya tidak terlalu besar," ujar Abdul.
"Jadi memang di awal-awal itu, persentase jumlah yang diperiksa dan positivity rate itu 35% karena jumlah nakes yang diperiksa masih sedikit. Begitu jumlah nakes yang diperiksa menjadi 90%, ternyata positivity rate di bawah 10%. Jadi memang ada sih yang kena tapi positivity rate di bawah 10%," lanjutnya.
Abdul Kadir pun memastikan belum ada nakes yang meninggal akibat Covid-19 beberapa waktu belakangan. Ia menduga hal itu tak lepas dari vaksinasi penguat yang sudah diterima para nakes.
"Jadi memang itu ibaratnya siap tempur karena imunitas telah terjaga. Jadi meskipun kena, mereka terinfeksi ringan dan tanpa gejala kecuali komorbid," kata Abdul.
Apabila ada kekurangan nakes, dia mengatakan, Kemenkes akan merekrut relawan-relawan yang sempat membantu dalam penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk menekan laju penularan virus corona galur Omicron di kalangan nakes, Abdul bilang kalau Kemenkes meminta Kemenparekraf menyediakan hotel. Harapannya setelah bertugas mereka tidak pulang ke rumah.
"Kebanyakan yang positif itu tidak terinfeksi di dalam RS, tapi terinfeksi di luar RS saat berinteraksi dengan keluarga, masuk ke mall, dan pasar dan sebagainya," ujar Abdul.
(miq/miq)