Jangan Panik, Ini Rekomendasi Perawatan Omicron dari Kemenkes

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 January 2022 21:35
Infografis, Ini Gejala Covid-19 Varian Baru Foto: Infografis/ Gejala Covid-19 Varian Baru/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus konfirmasi Omicron di Indonesia kembali bertambah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tercatat penambahan kasus sebanyak 57 orang, sehingga total konfirmasi Omicron mencapai 318 orang per Jumat (7/1/2022).

Bagi warga yang terpapar Omicron, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi merekomendasikan beberapa perawatan selama isolasi. Bagi pasien asimtomatik dan gejala ringan, direkomendasikan untuk mengonsumsi obat molnupiravir dan paxlovid.

"Selain itu, perlu penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta. Pasien dengan komorbid dengan tingkat keparahan apa pun dirawat di rumah sakit," katanya, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian, Sabtu (8/1/2022).

Kemenkes juga merekomendasikan asesmen kebutuhan konsentrator oksigen atau iso tank di daerah dengan peningkatan kasus perawatan seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara.

Perlu diketahui, penambahan kasus Omicron sebanyak 57 orang terdiri dari 7 orang transmisi lokal dan 50 orang pelaku perjalanan luar negeri. Secara keseluruhan, kasus transmisi lokal Omicron berjumlah 23 orang, sementara kasus dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295 orang.

Secara kumulatif, kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Kebanyakan dari kasus konfirmasi Omicron juga tercatat tertular kepada warga yang sudah lengkap vaksinasi Covid-19, dengan tidak bergejala sampai bergejala ringan.

Sebanyak 99% kasus Omicron yang diisolasi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Sementara 97% kasus didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri dan berasal dari Provinsi DKI Jakarta.

Sebanyak 4,3% kasus memiliki komorbid seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi, serta 1% kasus membutuhkan terapi oksigen. Namun dari hasil pemantauan, sebagian besar pasien memiliki kondisi ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk dan pilek.

Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas. Di Indonesia, Omicron tercatat pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kasus Covid-19 RI Hari Ini Bertambah 479, Terbanyak dari DKI


(tfa/wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading