Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menyinggung soal kenaikan utang negara karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Tidak hanya Indonesia, berbagai negara di dunia menghadapi problema serupa.
Pandemi, kata Bendahara Negara, membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengambil lakon utama dalam kehidupan berbangsa. APBN menjadi andalan untuk menopang sektor kesehatan dan sosial-ekonomi kala dunia usaha dan masyarakat terpuruk akibat pandemi terbesar dalam 100 tahun terakhir itu.
"APBN mengalami pelebaran defisit, debt to GDP ratio kita mendekati 40-41%. Naik 30% dari kondisi sebelum pandemi," kata Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook, Kamis (10/2/2022).
Pandemi virus corona adalah pandemi global. Jadi bukan Indonesia saja yang pemerintahnya bekerja keras banting tulang peras keringat demi menyelamatkan rakyat dari ancaman virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
"Negara lain ada yang sudah 60% debt to GDP. Ada yang mencapai 75%, banyak negara berkembang sekarang mendekati 90%. Ini harus diawasi dan dipertimbangkan," tegas Sri Mulyani.
Halaman Selanjutnya --> Utang Dunia Tembus Rekor Tertinggi
Tumpukan utang gara-gara pandemi memang menjadi perhatian seluruh dunia. Pada 2020, Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat utang seluruh dunia mencapai US$ 226 triliun.
Secara nominal, utang naik US$ 28 triliun dibandingkan 2019. Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), nilai utang itu setara dengan 256%. Naik 28 poin persentase dibandingkan 2019, kenaikan tertinggi sejak Perang Dunia II.
 Sumber: IMF |
Khusus utang pemerintah, rasio terhadap PDB ada di 99%. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah.
"Saat ini utang pemerintah berkontribusi hampir 40% dari total utang, porsi terbesar sejak pertengahan 1960-an. Sejak 2007, utang pemerintah terus bertambah karena kebutuhan penanganan krisis keuangan global dan pandemi virus corona," sebut laporan IMF.
Lebih dari separuh kenaikan utang yang US$ 28 triliun tersebut disumbangkan oleh China dan negara-negara maju. Suku bunga rendah dan pasar keuangan yang dalam memudahkan negara-negara ini untuk mengakses pembiayaan.
 Sumber: IMF utang |
Meski Sri Mulyani sudah memberikan wanti-wanti, tetapi sejauh ini sejatinya posisi Indonesia masih relatif aman. Rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB adalah yang terendah di antara negara-negara ASEAN-5.
Rasio utang pemerintah Singapura terhadap PDB pada 2020 mencapai 150,23%, tertinggi sepanjang sejarah dan di ASEAN-5. Sementara Malaysia 62,09%, Filipina 60,5%, dan Thailand 45,12%.
TIM RISET CNBC INDONESIA