Internasional

Kabar Ngeri dari AS, Gedung Putih Kasih Sinyal Inflasi Tinggi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 10/02/2022 11:35 WIB
Foto: Jen Psaki (AP/Susan Walsh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar kurang sedap datang dari Amerika Serikat (AS). Inflasi Januari diyakini akan mengalami lonjakan.

"Kami memperkirakan angka inflasi tahunan yang tinggi di (rilis) data besok," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan Rabu (8/2/2022) waktu setempat, dikutip AFP.


"Di atas 7%, seperti yang saya pikir beberapa prediksi, tidak akan mengejutkan."

Lonjakan inflasi disebabkan kombinasi gangguan rantai pasokan, kekurangan komponen, serta rebound ekonomi AS dari Covid-19. Harga naik parah pada kendaraan bekas dan sektor energi, terutama bensin, yang memukul harga barang dan sewa.

Sementara itu, Kepala Dewan Ekonomi Nasional AS, Brian Deese, mengatakan inflasi adalah fenomena global. Ini akan surut begitu dampak pandemi pada pengeluaran menggeser lebih banyak konsumsi kembali ke layanan.

"Apa yang kita lihat adalah dampak dari pemulihan yang terkena dampak pandemi yang terjadi secara global," katanya.

"Kita memindahkan lebih banyak barang melalui rantai pasokan daripada sebelumnya."

Sebelumnya, dalam prediksi poling Dow Jones, inflasi AS di Januari diprediksi nik 0,4% (bulanan) dan 7,2% (tahunan). Karenanya kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan bank sentral, The Fed, Maret.

Namun jika inflasi melesat jauh, maka akselerasi kenaikan suku bunga tak terhindarkan. Beberapa pejabat bank sentral seperti Presiden Fed Cleveland Loretta Mester telah menyatakan siap menaikkan suku bunga acuan kapanpun tahun ini.

Bank of America memproyeksikan The Fed berpeluang menaikkan suku bunga acuan hingga 7 kali tahun ini. Proyeksi tersebut tentunya dipasang dengan asumsi bahwa inflasi kian menggila di Negara Adidaya tersebut.

Sebelumnya, ekonomi AS overheat setelah rilis data menunjukkan inflasi AS pada Desember 2021 sebesar 7% (tahunan). Sementara inflasi inti sebesar 5,4% (tahunan).


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukti Kepercayaan Konsumen AS Memburuk di Juni 2025