Bank Mandiri Tegaskan Kesiapan Jadi Mitra Pemulihan Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia diyakini akan terjadi pada 2022 di tengah banyaknya tantangan global yang muncul. Keyakinan ini muncul seiring akomodatifnya kebijakan pemerintah untuk memulihkan ekonomi, dan eksekusi sejumlah kebijakan fiskal yang berlanjut tahun ini.
Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Alexandra Askandar mengatakan optimisme tersebut terlihat jelas dalam kebijakan, dan peluang yang dimiliki Indonesia selama ini dan hingga setahun ke depan.
"Kami optimistis pemulihan ekonomi Indonesia akan terakselerasi tahun ini di tengah tantangan internasional yang muncul. kepercayaan masyarakat terhadap peningkatan daya tarik meluas, kemudian rencana dan kebijakan fiskal pemerintah serta bauran kebijakan Indonesia juga akan tetap akomodatif mendukung upaya pemulihan. Strategi dan peta jalan reformasi struktural telah disusun dalam upaya untuk menarik lebih banyak investasi dan peluang bisnis di sektor-sektor berprospek, termasuk ekonomi digital dan hijau," kata Alexandra pada Mandiri Investment Forum 2022 yang diselenggarakan, Rabu (9/2/2022)
Menjawab optimisme tersebut Bank Mandiri Grup disebutnya siap menjadi mitra masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Kesiapan Bank Mandiri Grup sejalan dengan tema perhelatan MIF 2022 yaitu 'Recapturing the Growth Momentum'.
"Kami ucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah terlibat dan mendukung berjalannya acara ini, termasuk para panelis dan pembicara. Kami harap banyak banyak wawasan yang berharga dan bermanfaat yang muncul dari acara ini. Kami juga berharap kita selalu dalam keadaan aman dan sehat ke depannya," tuturnya.
Mandiri Investment Forum 2022 digelar atas kolaborasi Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas yang didukung Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ini adalah kali ke-11 MIF diselenggarakan Bank Mandiri Group.
Saat membuka MIF 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan harapan agar acara ini bsia menunjukkan potensi dan peluang bisnis di Indonesia untuk ditawarkan kepada para investor dari 40 negara yang hadir. Menurut Jokowi, 2022 akan menjadi momentum pemulihan ekonomi, setelah keberhasilan Indonesia mengendalikan pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir dengan berbagai respon kebijakan.
Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator perbaikan ekonomi hingga akhir 2021, seperti melesatnya pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2021 sebesar 5,02% yoy, lalu pertumbuhan investasi 9% yoy menjadi Rp 901 triliun pada Desember 2021, serta indeks Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia di level 53,7 pada Januari 2022 atau berada di level ekspansif.
Pada MIF 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keyakinannya bahwa 2022 akan menjadi tahun di mana ruang pertumbuhan ekonomi semakin terbuka. Hal ini sesuai dengan langkah-langkah fiskal pada 2020 dan 2021 yang diperkuat untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional telah dialokasikan untuk kesehatan, bantuan sosial, dukungan korporasi dan UMKM, serta berbagai program prioritas. Sri Mulyani berkata, kebijakan fiskal di 2022 akan terus mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan juga sosial yang bertujuan untuk mewujudkan APBN sehat dengan memperkuat reformasi struktural.
Kebijakan fiskal 2022 lanjutnya bertujuan untuk memberikan landasan yang kokoh bagi perekonomian, antara lain melalui defisit yang adaptif pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan serta menghadapi ketidakpastian global.
"Kementerian Keuangan tetap antisipatif, responsif dan fleksibel dalam menanggapi ketidakpastian dengan tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian," kata Sri Mulyani.
(rah/rah)