Bos Bank Mandiri Ungkap Tantangan Pertumbuhan Ekonomi RI 2022

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 February 2022 10:20
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (Dok: Tangkapan Layar Mandiri Investment Forum 2022)
Foto: Tangkapan Layar Mandiri Investment Forum 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih cepat di tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Namun, pertumbuhan ekonomi ini akan mengalami sejumlah tantangan baik dari dalam dan luar negeri.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan faktor pendorong ekonomi di tahun ini mulai menunjukkan perbaikan, seperti indeks belanja dan konsumsi rumah tangga yang membaik sejalan dengan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat.

"Namun demikian, pemulihan ekonomi bukan tanpa tantangan. Federal Reserve telah memulai proses tapering dan mungkin akan segera diikuti oleh suku bunga tinggi. Tantangan lingkungan global yang berubah akan berdampak pada perekonomian domestik," kata Darmawan dalam Mandiri Investment Forum, Rabu (9/2/2022).

"Namun kami yakin bahwa ekonomi secara fundamental lebih kuat, didukung oleh bagaimana mereka menyeimbangkan eksternal dan cadangan devisa yang cukup," lanjut dia.

Tantangan lainnya yang patut diwaspadai adalah peningkatan infeksi Covid-19 yang signifikan di seluruh dunia akibat varian Omicron. Di Indonesia jumlah kasus telah meningkat terus dalam beberapa minggu terakhir, sehingga dia menilai diperlukan tindakan ofensif untuk mengantisipasi gelombang berikutnya.

Sektor kesehatan dinilai memainkan peran peting dalam pemulihan ini bersamaan dengan program vaksinasi yang terus dilanjutkan dalam jangka panjang. Reformasi di bidang kesehatan dinilai harus menjadi salah satu agenda utama pembangunan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi ke depan.

"Ke depan, kita harus adaptif dengan perubahan ini dan menyusun strategi tentang bagaimana kita dapat berkontribusi pada peningkatan komitmen dalam mengurangi emisi karbon," imbuh dia.

Darmawan mengatakan, memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19 ini pemulihan ekonomi global terus berlanjut. Namun, laju pemulihan tetap tidak seimbang di antara negara-negara di tengah meningkatnya ketidakpastian atas keadaan pandemi.

Hal lain yang juga harus menjadi perhatian adalah ledakan permintaan global yang mengancam kapasitas pemasok global dan menaikkan harga komoditas. Hambatan pasokan ini telah menahan pertumbuhan dan menciptakan tekanan inflasi sehingga mempengaruhi kebijakan bank sentral utama.


(mon/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Transformasi Digital Dorong Pertumbuhan Bank Mandiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular