
Menteri Bahlil Bidik Komitmen Investasi Rp250 T Via G20 2022
Teti Purwanti, CNBC Indonesia
08 February 2022 15:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menghadiri acara Inaugurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri G20 Indonesia secara virtual, Selasa (8/2/2022). Dalam acara itu, Bahlil mengatakan Indonesia harus memanfaatkan presidensi G20 tahun ini dengan baik, khususnya untuk menarik investasi.
"Tahun ini target investasi kita Rp 1.200 triliun dan khusus dari Presidensi G20 kami berharap bisa menargetkan Rp 200 triliun hingga Rp 250 triliun. Itu angka kasarnya, kami masih menyusun detailnya," ungkap Bahlil.
Menurut dia, Kementerian Investasi/BKPM masih merumuskan sektor-sektor yang akan dipromosikan. Namun, sebagai awalan, Bahlil menyebut sektor pariwisata dan perkebunan.
Menurut dia, saat ini sangat penting untuk mendorong investasi yang berkelanjutan dan inklusif. Apalagi Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa.
Selain masalah investasi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan setidaknya ada tiga tema besar yang akan didorong dalam Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri G20 Indonesia yang sesuai dengan tema besar presidensi, yaitu Recover Together, Recover Stronger.
"Bagaimana kita menyelesaikan arsitektur global merupakan masalah pertama. Kedua tranformasi digital dan transisi dari energi hijau atau EBT. Itu menjadi tantangan utama ekonomi dan peradaban dunia saat ini," ungkap Lutfi.
Menurutnya, tanpa menyelesaikan arsitektur global, masalah pandemi juga tidak bisa selesai. Pandemi, menurut Lutfi, mengajarkan kalau tidak ada yang selamat sampai semua selamat.
Bukan cuma itu, menurut dia, tranformasi digital menjadi kunci untuk mendekatkan yang kaya dan yang miskin. Hal ini menjadi peluang tersendiri, bahkan ada yang sukses bertransformasi digital dari pengusaha UMKM, bukan sekadar bertahan namun ada keuntungan lebih.
"Adapun masalah EBT dan climate change juga penting, tidak kalah penting dan nyata untuk dihadapi bersama karena kita tahu ongkosnya besar sekali," kata Lutfi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil 'Ramal' PDB RI Tumbuh 3%-4% di Kuartal III 2021
Most Popular