Bahlil Pede Target Investasi Rp1.400 T Tercapai, Asing 50%!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
07 December 2023 15:55
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023. (Tangkapan Layar Kementerian Investasi - BKPM)
Foto: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023. (Tangkapan Layar Kementerian Investasi - BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia percaya diri target investasi pada 2023 akan tercapai.

Ia bahkan tak segan menyatakan akan turun dari kursi menteri bila target pada tahun ini tidak tercapai. Adapun target investasi 2023 sebesar Rp 1.400 triliun.

Target itu dipatok langsung oleh Presiden Joko Widodo. Sedangkan berdasarkan rencana strategis (Renstra) BKPM 2020-2024 adalah sebesar Rp 1.099,8 triliun.

"Rp 1.400 triliun insya Allah lah, saya kalau enggak Rp 1.400 triliun, saya enggak jadi menteri lah," kata Bahlil saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Menurut Bahlil, captain arus investasi sepanjang tahun ini masih akan didominasi oleh aliran modal asing atau penyertaan modal asing (PMA) yang akan di atas 50%. Sisanya PMDN.

"FDI di tahun ini saya punya prediksi masih di atas 50% meski ini sudah masuk tahun politik ya," tutur Bahlil.

Hingga kuartal III-2023, realisasi investasi yang telah diumumkan Bahlil sebesar Rp1.053,1 triliun atau sekitar 75,2% dari target Jokowi dan sudah mencapai 95,7% dari target Renstra 2020-2024.

Dari situ, total PMA yang telah masuk mencapai Rp 559,6 triliun dengan porsi terhadap total realisasi investasi 53,1%. PMDN senilai Rp 493,5 triliun atau 46,9%.

Mayoritas investasi yang masuk adalah ke luar jawa dengan porsi 51,8% dan di jawa sendiri 48,2%. Nilai investasi periode Januari-September 2023 telah menyerap 1,36 juta tenaga kerja.

Bahlil mengakui, yang membuat pusing saat ini ialah target investasi pada tahun depan sebesar Rp 1.690 triliun. Menurutnya kondisi ekonomi tahun depan tidak mudah karena ada tekanan geopolitik, hingga perlambatan ekonomi global.

"Makanya tahun depan kita lagi merancang. Tapi feeling saya selama politik kita tidak terlalu panas, begini-begini terus ya, hangat-hangat, insya Allah kita dapat melalui dengan baik," tegasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pusing Lihat Target 2024, Bahlil: Tanya Saja ke Pak Airlangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular