Terungkap! Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal 40 Tahun

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 February 2022 19:40
Pekerja Mengerjakan Proyek Tunnel #1 Kereta Cepat Jakarta Bandung Sepanjang 1.885 meter atau 1,8 kilometer yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Kamis, (27/1/2022). Tunnel 1 merupakan terowongan dengan dua lintasan kereta cepat yang berlokasi di area Halim dan berjarak 2.5 kilometer dari Stasiun Kereta Cepat.

Tunnel 1 dirancang sepanjang 1.885 meter dan dibangun dengan metode Tunnel Boring Machine (TBM). Terowongan ini melintang menembus bagian bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Pembangunan proyek Tunnel 1 ini dilakukan menggunakan mesin bor atau Tunnel Boring Machine (TBM). TBM merupakan mesin bor pembuat terowongan yang didatangkan langsung dari negeri China, untuk membuat struktur Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta Bandung. TBM yang digunakan memiliki diameter 13,23 meter dengan panjang 102,3 meter, berat 2.600 ton dan menjadi mesin bor TBM terbesar se-Asia Tenggara.

TBM kereta cepat ini beroperasi menggali struktur tunnel 1 dengan rata-rata 113 meter per bulan. Saat beroperasi maksimum, TBM kereta cepat mampu menggali hingga 322 meter dalam satu bulan.

Ukuran TBM yang sangat besar ini diganjar Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai mesin bor terbesar penggali terowongan yang ada di Indonesia. Dari 5 tunnel yang telah dibangun untuk proyek KCJB, hanya Tunnel 1 Halim yang dibangun menggunakan mesin bor TBM. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja Mengerjakan Proyek Tunnel #1 Kereta Cepat Jakarta Bandung Sepanjang 1.885 meter atau 1,8 kilometer yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Kamis, (27/1/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung dipatok sebesar Rp150 - 350 ribu untuk sekali jalan. Sementara jumlah penumpang menurut hasil kajian terbaru yang dilakukan berkurang sampai hampir 50%.

Berapa lama bisa balik modal?

Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan demand forecast penumpang nanti ketika kereta cepat beroperasi mencapai 31.215 penumpang per hari. Angka itu berkurang dari kajian sebelumnya pada 2017 lalu demand forecast per hari mencapai 61.157 orang.

Adapun nilai investasi proyek saat ini membengkak yang diperkirakan menjadi Rp113 triliun dari harga investasi awal Rp84 triliun. Meski angka total investasi masih dikaji oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dwiyana mengatakan dari nilai investasi, jumlah penumpang dan harga tiket. Diperkirakan proyek ini akan balik modal dalam kurun waktu 40 tahun. Sangat sulit mengikuti feasibility study dimana asumsi balik modal dapat terjadi dalam kurun waktu 20 tahunan.

"Saat ini perhitungan FS masih belum final, kemarin sempat di angka 40 tahun, namun masih kita coba evaluasi agar kira-kira apakah ada lagi potensi revenue stream lagi atau strategi bisnis yang lain yang bisa membuat BEP (break even point) bisa lebih kecil dari 40 tahun," kata Dwiyana dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V, Senin (7/2/2022).

KOMISI V DPR RI RDP DENGAN DIRJEN PERKERETAAPIAN (Tangkapan Layar Youtube)Foto: KOMISI V DPR RI RDP DENGAN DIRJEN PERKERETAAPIAN (Tangkapan Layar Youtube)
KOMISI V DPR RI RDP DENGAN DIRJEN PERKERETAAPIAN (Tangkapan Layar Youtube)

Menurut Dwiyana proyek kereta api memang sulit untuk balik modal di bawah 20 tahun.

Selain KCIC sendiri mendapat konsesi selama 50 tahun, termasuk masa konstruksi dan pengembangan. Meksi kerap molor tapi pengeoperasian kereta cepat ini ditargetkan pada Juni pada 2023 mendatang.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dibor Mesin 'Raksasa', Intip Terowongan Kereta Cepat JKT-BDG

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular