
Ini Segudang Masalah Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak hanya kendala geografis melewati clayshale dipembangunan terowongan 2, Karawang, namun masih ada beberapa masalah yang menjadi hantu proyek kereta cepat Jakarta - Bandung. Padahal, proyek ini ditargetkan bisa beroperasi komersial di tahun 2023.
Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan ada tiga kendala proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Pertama pendanaan, dimana 2021 lalu konsorsium Indonesia yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN, tidak bisa menyetorkan setoran ekuitas ke dalam proyek. Sehingga pemerintah memutuskan menyuntik Penyertaan Modal Negara kepada PT KAI sebagai pemimpin konsorsium menggantikan Wijaya Karya.
Kedua, pandemi Covid - 19, dimana pada 1 Juni 2021 - 1 Febaruari 2022 total ada 491 orang pekerja konstruksi yang diidentifikasi positif. Sehingga pengerjaan proyek kerat terhambat.
![]() KOMISI V DPR RI RDP DENGAN DIRJEN PERKERETAAPIAN (Tangkapan Layar Youtube) |
Ketiga adalah teknis konstruksi. Dwiyana menjelaskan ada kendala geologi dan clayshale di terowongan 2, 4, dan 6. Sehingga penyelesaian ekskavasi harusnya Agustus 2021 menjadi April 2022.
Selain itu relokasi SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) di beberapa titik menemui kendala. Karena ada penolakan dari warga sekitar. Meski dalam penyelesaian di pengadilan warga akhirnya sudah menerima konsiyasi yang dilakukan.
"Kami harus merelokasi tower PLN 126 tower ada isu penolakan warga mereka minta kompensasi dan dibebaskan, sementara dari aturan Kementerian ESDM tidak dimungkinkan. namun sudah terselesaikan dimana target awal Mei 2021 menjadi Februari 2022," jelasnya.
Selain itu ada pekerjaan timbunan dari preloading dan subgrade juga molor. DImana dijadwalkan selesai Juli 2021, namun karena beberapa kendala eksternal maka penyelesaiannya baru bisa dilakukan pada Agustus 2022.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo berharap pada Akhir 2022 uji coba kereta cepat Jakarta - Bandung. Sementara target operasi secara komersial dipatok pada Juni 2023 mendatang.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amburadul, BPKP Audit Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung