Ada Rencana Pembangunan IKN Penumpang Kereta Cepat Anjlok 50%

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 February 2022 19:05
Proyek konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Tunnel #2 di Desa Bunder, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, (27/1./2022).  Pengerjaan Tunnel #2 yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, menjadi salah satu titik konstruksi yang mempunyai tantangan tinggi karena berada di tanah lempung (clay shale). Jenis tanah tersebut mempunyai karakteristik yang mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian, sehingga berpotensi menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun jalan yang terdapat di atasnya. Struktur tanah di lokasi terowongan itu telah melibatkan ahli dari China serta Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengatasi hambatan geografis tersebut.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Proyek konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Tunnel #2 di Desa Bunder, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, (27/1./2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah penumpang kereta cepat Jakarta - Bandung akan berkurang hingga 50% karena ada rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi memaparkan hasil feasibility study di 2017 menunjukkan, demand forecast per hari mencapai 61.157 orang.

Kemudian setelah dilakukan oleh evaluasi oleh Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa (POLAR) Universitas Indonesia pada Juni jumlah penumpang hanya menjadi 31.215 penumpang per hari.

"Dengan memperhatikan semua asumsi termasuk terkait adanya rencana pemindahan Ibu Kota dan lain-lain penumpang menjadi 31.215 penumpang per hari," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V, Senin (7/2/2022).

Sementara tarif yang dipatok KCIC berkisar antara Rp 150 - 350 ribu sesuai hasil study demand forecast Polar UI. Dimana satu train set ada 601 tempat duduk yang terdiri dari 3 kelas baik VIP, First Class, dan Second Class.

Dwiyana juga memaparkan bisa mengurangi kepadatan jalan tol menuju Bandung. Dimana hampir 27% pengguna kendaraan pribadi bus dan travel berpindah menggunakan kereta cepat.

"adanya studi ini menggunakan teknik asumsi kita jaga independensinya kita mengharapkan ke depan peran dari kereta api cepat menjadi alternatif moda dari Jakarta ke Bandung," jelasnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aji Mumpung! Harga Tanah di Dekat Proyek Kereta Cepat Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular