Sah! Singapura Setujui Obat Covid-19 Paxlovid Pfizer
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura menyetujui penggunaan obat Covid-19 Paxlovid dari Pfizer untuk pasien dewasa dengan risiko penyakit parah. Ini merupakan tablet oral pertama yang disetujui oleh Negeri Singa tersebut.
Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) mengatakan otorisasi sementara untuk obat-obatan oral diberikan di bawah Jalur Akses Khusus Pandemi (PSAR) pada 31 Januari lalu.
"Ini adalah tablet oral pertama yang disetujui di Singapura untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang pada pasien dewasa yang berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit parah, untuk mengurangi risiko rawat inap dan kematian," kata HSA, Kamis (3/2/2022), dikutip dari Channel News Asia (CNA).
HSA mengatakan pil tersebut harus diminum dua kali sehari selama lima hari. Pengobatan dengan tablet tersebut akan dimulai "sesegera mungkin setelah diagnosis dibuat, dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala Covid-19".
HSA menambahkan bahwa pil tersebut akan diresepkan dan diprioritaskan kepada mereka yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit Covid-19 yang parah, seperti yang diarahkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura.
Dalam tinjauan HSA terhadap data klinis hasil dari studi Tahap II/III yang sedang berlangsung, Paxlovid ditemukan untuk mengurangi risiko rawat inap atau kematian terkait Covid-19 sebesar 88,9%, ketika pengobatan diberikan dalam waktu tiga hari sejak timbulnya gejala.
Ketika diberikan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala, pil tersebut mengurangi risiko tersebut sebesar 87,8%. Analisis kemanjuran termasuk pasien yang terinfeksi virus corona varian Delta dan Omicron.
HSA juga mengatakan data keamanan menunjukkan bahwa Paxlovid ditoleransi dengan baik. Efek samping yang dihasilkan umumnya ringan hingga sedang, seperti perubahan indra perasa, diare, muntah, hipertensi, nyeri otot (mialgia) dan kedinginan.
Pil tersebut dapat berinteraksi dengan berbagai obat, seperti obat-obatan untuk detak jantung tidak teratur, migrain, dan kolesterol, kata HSA. Pil tersebut juga dapat meningkatkan jumlah obat-obatan ini dalam darah, yang mengarah ke efek samping yang serius.
Berdasarkan bukti klinis yang tersedia, HSA mengatakan manfaat Paxlovid lebih besar daripada risikonya. Ada "profil risiko manfaat yang menguntungkan" untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa yang berisiko tinggi berkembang menjadi Covid-19 parah.
Otorisasi sementara vaksin, obat-obatan, dan perangkat medis di bawah PSAR dapat dihentikan oleh HSA kapan saja, seperti ketika data baru menunjukkan bahwa manfaatnya tidak lagi lebih besar daripada risikonya.
(tfa/wia)