Internasional

Ukraina Tambah 100.000 Tentara, Siap-siap Hadapi Rusia?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 February 2022 20:37
Pasukan cadangan yang baru bergabung dalam Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina mengikuti latihan militer di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (29/1/2022). Puluhan warga sipil telah bergabung dengan tentara Ukraina dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran tentang invasi Rusia. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Foto: Pasukan cadangan yang baru bergabung dalam Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina mengikuti latihan militer di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (29/1/2022). Puluhan warga sipil telah bergabung dengan tentara Ukraina dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran tentang invasi Rusia. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Ukraina memutuskan untuk menambah lagi 100 ribu personel angkatan bersenjata. Langkah itu dilakukan di saat negara itu sedang mengalami eskalasi yang tinggi dengan Rusia.

Dalam sebuah keterangan di parlemen, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan menandatangani dekrit penambahan tersebut pada Selasa (1/2/2022) waktu setempat. Penambahan ini akan dilakukan dalam waktu tiga tahun mendatang. Selain itu, akan ada kenaikan gaji bagi para tentara.

Meski sedang bersitegang dengan Rusia, Zelensky menegaskan bahwa ini tidak dimaksudkan untuk memulai perang dengan Negeri Beruang Putih. Ia menyebut ini sebagai langkah-langkah persiapan bila memang nantinya perang terjadi.

"Keputusan ini (disiapkan) bukan karena kita akan segera berperang, tetapi agar segera dan di masa depan akan ada perdamaian di Ukraina," ujar Presiden yang juga berlatar belakang aktor hiburan itu dikutip Reuters.

Saat ini ada hampir 250 ribu orang di angkatan bersenjata Ukraina. Angka ini sendiri masih kalah jauh dibandingkan Rusia yang memiliki hingga 1 juta personil.

"Kita harus bersatu dalam politik domestik. Anda bisa menjadi oposisi terhadap pemerintah, tetapi Anda tidak bisa menjadi oposisi Ukraina," tegas Zelenskiy kepada para oposisi di Kiev.

"Anda bisa membenci ... pemerintah, presiden, tetapi Anda tidak bisa membenci rakyat Anda sendiri, menabur kepanikan untuk menuai keuntungan politik, membuat orang tetap waspada."

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) yang saat ini menjadi mitra pertahanan Kiev juga telah menempatkan pasukannya dekat dengan negara itu. Tercatat ada 3 ribu personil yang dikirimkan Washington untuk membantu Ukraina bila memang serangan Rusia benar-benar terjadi.

Sebelumnya Rusia dipercaya AS dan Barat akan menyerang Ukraina Februari 2022 ini. Sekitar 100.000 tentara Rusia disebut telah ditempatkan di berbagai titik di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

Sebagian analis mengatakan bahwa konflik ini bisa menjadi perang dunia ke-3. Meski Rusia telah membantah merencanakan invasi tetapi Barat tak percaya, akibat pencaplokan wilayah Krimea dan bantuan Kremlin selama ini ke separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Analis politik percaya Rusia ingin mempertahankan lingkup pengaruhnya dan kekuasaan atas negara-negara bekas Uni Soviet. Ini untuk menghentikan kedekatan Ukraina dengan Barat.

Sementara itu, AS bersama sekutu NATOnya sudah mulai melakukan pergerakan di wilayah sekitar Ukraina. Selain AS yang mengirimkan personelnya, negara lainnya seperti Inggris dan Belanda juga mulai mengarahkan kapal perangnya ke sekitar negara lumbung gandum Eropa itu.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular