Program Migor Rp 14 Ribu Dituding Gak Efektif, Ini Kemendag

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 January 2022 20:35
Pekerja menuang minyak curah milik Tah Lan di pasar Pondok Labu, Jakarta, Rabu, 26/1. Setelah seminggu diberlakukannya kebijakan satu harga, yakni minyak goreng berbanderol Rp 14 ribu per liter, ternyata penyesuaian harga tersebut belum terjadi di pasar tradisional. Satu di antaranya Pasar Jaya Pondok Labu, Jakarta.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Rabu (26/1/2022), harga minyak curah di Pasar Jaya Pondok Labu masih dipatok harga Rp 21 ribu per liternya dan minyak kemasan seharga Rp 20.000 per liter. 

Tah Lan, seorang pedagang warung sembako di Pasar Pondok Labu ini menilai kebijakan pemerintah dengan memberikan subsidi harga minyak sudah bagus.
Foto: Penjualan Minyak Goreng (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah menetapkan harga minyak goreng sebesar Rp 14 ribu per liter sejak awal Januari lalu. Pemerintah menjamin stok migor tersebut tersedia terutama di ritel modern. Namun, pelaksanaan di lapangan menjadi hal berbeda, beberapa toko ritel terlihat kehabisan stok hingga harga yang lebih dari ketentuan.

Karenanya ada tudingan bahwa kebijakan tersebut belum efektif. Meski demikian Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menganggap sebaliknya.

"Efektif atau tidaknya itu berbicara perbedaan policy yang terjadi. Kesimpulannya bagi kami saat ini adalah ini yang paling efektif akan turunkan harga minyak goreng," katanya dalam konferensi pers, Kamis (27/1/22).

Pelaksanaan di lapangan memang perlu pengawasan yang matang dari berbagai pihak. Ke depan harga minyak goreng tersebut bisa lebih murah, apalagi setelah pemerintah menetapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).

"Apa alasan harus diturunkan migor? yang menjadi alasan naiknya harga migor adalah bahan baku. Sekarang tidak ada alasan lagi produsen menaikkan harga minyak goreng sesuai harga keekonomian, karena bahan baku sudah kita pastikan dengan harga bahan baku terjangkau melalui DPO,"

Dengan ketersediaan bahan baku, produsen tidak boleh bermain atau mengambil keuntungan berlebihan.

"Jadi ini paling efektif karena produsen bisa berbisnis minyak goreng dengan bahan baku cukup. Ngga mungkin harga bahan baku murah, dia menjual mahal, itu nggak pas," jelasnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Gembira! Minyak Goreng Mulai Banjiri Ritel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular