
AS Sarankan Diplomatnya Pergi dari China, Ada Apa Biden?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengizinkan diplomatnya yang berada di China untuk meninggalkan negara itu. Hal ini dikarenakan aturan Covid-19 Negeri Tirai Bambu yang sangat ketat.
Dua orang sumber melaporkan kepada Reuters bahwa permintaan ini telah dikirimkan Kedutaan Besar AS di Beijing ke kantor Departemen Luar Negeri di Washington. Mereka juga mengaku beberapa staf kedutaan kesal karena AS tidak melakukan negosiasi apapun dengan China untuk membebaskan delegasi pejabat AS dari aturan karantina.
"Kedutaan AS telah mengirim permintaan ke Washington untuk penandatanganan resmi," sebut dua orang sumber itu dikutip Rabu, (26/1/2022).
Mereka sendiri menambahkan bahwa aturan ketat yang diterapkan Beijing seiringan dengan penyelenggaraan olimpiade musim dingin di negara itu. Aturan ketat ini mencakup kemungkinan masuk paksa ke klinik demam Covid-19 dan pemisahan secara fisik dari anak-anak.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa status operasi di kedutaan dan konsulatnya di China tetap akan beroperasi seperti biasa.
"Setiap perubahan dalam status operasi seperti ini hanya akan didasarkan pada kesehatan, keselamatan, dan keamanan rekan-rekan kami dan anggota keluarga mereka," kata juru bicara departemen.
Di sisi lain, Kementerian luar negeri China belum memberikan komentar resmi terkait hal ini.
Permasalahan kepulangan diplomat AS ini muncul ketika Negeri Paman Sam juga menyarankan diplomatnya yang berada di Ukraina untuk kembali. Mereka menyebut langkah ini diambil karena meningkatnya eskalasi perang dengan Rusia di timur negara yang dijuluki sebagai 'Keranjang Roti Eropa' itu.
(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Maroko Resmi Tolak Masuk Pelacong Asal China
