RI Raja Mi Instan Dunia, Pabrik Dapat 2% Udah 'Kipas-Kipas'

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas masyarakat RI memang menggemari mi instan sejak lama. Buktinya, menurut World Instant Noodles Association (WINA), pada tahun 2020, Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara dengan konsumsi mi instan terbanyak di dunia.
Konsumsi mi instan Indonesia mencapai 12,64 miliar bungkus di tahun 2020. Karenanya, tidak aneh jika banyak perusahaan mi instan bermunculan untuk bersaing mendapat konsumen.
"Industri mi instan hanya mendapat 2% market share saja sudah hidup. Katakan 12 miliar bungkus total keseluruhan, dapat 2% saja sudah hidup buat operasional," kata Mantan Ketua Umum Asosiasi Biskuit, Roti dan Mi Instan (Asrim) Sribugo Suratmo.
Dengan mendapat market share sebesar 2% saja, maka besaran yang diperoleh mencapai 240 juta bungkus. Selama ini pasar mi instan dikuasai Indofood dengan pangsa sekitar 70%, kemudian disusul Wings sekitar 15%. Sisanya menjadi rebutan banyak pabrikan mie lain.
"Wings yang saya tahu memang nggak begitu tinggi tapi porsi mereka ada. Banyak dari pabrikan mereka beriklan dengan harapan purchase tetap masuk," jelas Sribugo.
Kerasnya persaingan antar pabrik mi instan memang akan terus terjadi, seiring munculnya merk-merk baru misalnya. Seiring juga kenaikan jumlah penduduk, pabrikan juga bakal mengeluarkan varian anyar.
"Memang konsumsi mi instan Indonesia sudah terpelihara cukup lama dan kelihatannya produsen menjaga intensitas dengan mengeluarkan produk baru, ikuti selera konsumen," sebut Sribugo.
[Gambas:Video CNBC]
Harga Mi Instan Sudah 'Terbang', Kini di Atas Rp 100 Ribu/Dus
(dce/dce)