Antar Mal Angker 'Saling Bunuh', Ternyata Ini Penyebabnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan antar pusat perbelanjaan di masa pandemi sangat ketat, mereka harus bisa 'saling membunuh' kompetitor dari berbagai mal lain. Hal ini dilakukan karena pengunjung yang harus dipikat tidak begitu besar seperti sebelum pandemi Covid-19.
"Antar mal ya memang kompetitif. Isinya hampir sama. Mereka yang bedain harus bisa keluar dari ceruk yang sama," kata Staff ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (HIPPINDO) Yongky Susilo kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/1/22).
Kemiripan karakteristik antar pusat perbelanjaan juga menjadi penyebab bahwa persaingan antara mal menjadi kian ketat. Mal harus berinovasi agar bisa berbeda dibanding mal yang lainnya, jika tidak maka konsumen bisa memilih mal lain yang berkonsep unik.
Ketika banyak konsumen meninggalkan mal tersebut, lama kelamaan okupansinya makin menurun. Sebelum pandemi pun kondisinya parah, akibatnya mal tersebut menjadi sepi dan 'angker.'
"Konsumen berubah, konsep mal tersebut tidak berubah. Dulu ke mal belanja aja, jadi isinya kios-kios saja," sebut Yongky yang juga Director KADIN Indonesia Trading House.
Ia menilai mal lama yang dulunya berjaya tidak bisa cepat dalam beradaptasi di kondisi demand masyarakat saat ini. Akibatnya, konsumen lebih memilih mal dengan konsep kekinian saat ini.
"Dulu ke mal belanja aja, jadi isinya kios-kioa saja. Tapi buat orang modern, mal adalah makan, rekreasi, dokter, sekolah, gaya, main, menjadi super blok. Jadi satu dengan hotel, apartmen dan lain-lain," sebut Yongky.
(dce/dce)