
Tak Lagi Elit, Harga Rumah Pondok Indah Anjlok Jadi Rp40 Juta

Sementara Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) DKI Jakarta Clement Francis, melihat pamor kawasan elit pondok Indah memang sudah meredup. Karena banyak rumah kosong yang tidak ditempati oleh pemiliknya.
Banyak yang menjadi alasan, mulai dari mahalnya pajak, hingga urgensi tinggal di kawasan elit. Juga orang kaya jaman dulu yang sudah memasuki masa senja.
"Ada orang beli rumah tengah kota, beli rumah 500m, 1000m, tetapi dia pikir anak-anak mereka sudah nikah, kenapa saya nggak tinggal di pinggiran, sehingga saya punya saving. Kan konsep berpikir begitu daripada mereka bayar pajak PBB, kenapa saya nggak pindah ke daerah yang (rumahnya) lebih kecil dan saya punya tabungan," katanya kepada CNBC Indonesia.
Penyebab lain yang membuat sebagian masyarakat berpindah dari tengah kota berpindah karena akses transportasi menuju kawasan penunjang sudah berkembang. Alhasil urgensi untuk tinggal di kawasan elit pun berkurang.
"Di daerah penunjang akan terjadi (perpindahan) kalau LRT jadi, Bekasi, Cibubur akan mulai interaksi juga, itu penunjang tumbuhnya properti. Ke Bogor orang berpindah, lifestyle berubah," ujar dia.
Meski minat masyarakat berusia senja untuk tinggal di tengah kota berkurang, sebaliknya kaum muda yang menginginkan kemudahan akses lebih menginginkan tinggal di tempat kawasan elit. Umumnya kaum muda tersebut sudah mulai merintis bisnis di usia muda.
"Jangan salah. Itu orang lama (pindah ke pinggiran), ada orang baru yang beli (rumah Pondok Indah), dimana milenial-milenial baru ini saat ini berkembang," ujar Clement.
[Gambas:Video CNBC]
