Temuan Cadangan Migas Baru di 2021 Lampaui Jumlah Produksi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, rasio penggantian cadangan migas atau Reserves Replacement Ratio (RRR) pada 2021 mencapai di atas 100%.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, capaian ini merupakan indikator positif dalam menunjukkan kemampuan industri hulu migas untuk menggantikan cadangan migas yang sudah terpakai.
Capaian tersebut membuat SKK Migas bisa menorehkan capaian kinerja RRR di atas 100% selama empat tahun berturut-turut sejak 2018.
"Di tahun 2021, terdapat penemuan cadangan sebesar sekitar 696 juta barrel oil equivalent secara keseluruhan, sehingga reserves replacement ratio kita mencapai 116%, artinya penemuan cadangan lebih tinggi dari yang diproduksikan," jelas Dwi saat memberikan keterangan pers pada awal pekan ini.
Variabel RRR merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu negara menambah cadangan dibandingkan dengan besaran yang diproduksikan. Saat RRR mencapai 100%, artinya cadangan baru yang ditemukan sama besarnya dengan cadangan yang diproduksikan pada tahun ini.
Dwi mengatakan, SKK Migas selalu mengupayakan pencapaian tingkat RRR di atas 100% untuk menjaga keberlangsungan cadangan migas di masa depan. Di tahun 2022 ini, SKK Migas menargetkan penemuan cadangan baru sekitar 1,4 miliar oil equivalent dengan tingkat RRR sebesar 219%.
Meskipun gerak industri hulu migas di 2021 masih terbatas akibat Pandemi Covid-19, sektor ini menurutnya tetap menjalankan kegiatan dengan jumlah yang cukup signifikan baik dari sisi kegiatan eksplorasi maupun kegiatan eksploitasi.
Kegiatan eksplorasi yang berhasil direalisasikan pada 2021 adalah studi geologi dan geofisika (G&G) sebanyak 121 kegiatan, survei tensor gravity seluas 101.918 kilo meter persegi (km2), seismik 2D sepanjang 2.635 km, seismik 3D seluas 1.190 km2, dan pengeboran eksplorasi sebanyak 28 sumur.
Kegiatan pengeboran eksplorasi yang rampung di 2021 menghasilkan 11 temuan. Beberapa penemuan yang cukup signifikan adalah pengeboran sumur Hidayah 1 (Petronas Carigali North Madura II), Maha 2 (Eni West Ganal), serta Singa Laut 2 dan Kuda Laut 2 (Premier Oil Tuna).
"Sebelas penemuan tersebut memberikan tambahan sumber daya migas sekitar 224 juta barrel oil equivalent," ujar Dwi.
Selain eksplorasi, industri hulu migas juga tetap melakukan kegiatan eksploitasi pada 2021. Kegiatan eksploitasi yang berhasil direalisasikan adalah pengeboran sumur pengembangan sebanyak 480 sumur, kegiatan workover sebanyak 566 sumur, dan kegiatan well service sebanyak 22.790 kegiatan.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada semua pekerja industri hulu migas yang tetap bekerja keras mengejar target meskipun dalam kondisi pandemi," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut kembali ditegaskan komitmen industri hulu migas untuk mewujudkan visi bersama yaitu pencapaian target produksi minyak sebesar 1 juta barel minyak per hari (bph) dan produksi gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Target ini menurutnya diperlukan untuk meningkatkan produksi jangka menengah dan jangka panjang, mengurangi defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD), menjaga ketahanan energi nasional, dan meningkatkan investasi.
"Target 1 juta bph minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030 ini hanya bisa dicapai dengan dukungan semua pemangku kepentingan. Kami sangat berharap dukungan penuh dapat diberikan karena keberhasilan pencapaian target ini menjadi keberhasilan kita bersama," pungkasnya.
Perlu diketahui, realisasi produksi terangkut (lifting) minyak pada 2021 tercatat sebesar 660 ribu bph, lebih rendah dari target dalam APBN 2021 sebesar 705 ribu bph. Sementara realisasi salur (lifting) gas pada 2021 mencapai 5.501 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), lebih rendah dari target APBN sebesar 5.638 MMSCFD.
Adapun target lifting minyak pada 2022 naik dari realisasi 2021, yakni mencapai 703 ribu bph dan lifting gas sebesar 5.800 MMSCFD.
[Gambas:Video CNBC]
Apa Iya RI Kaya Minyak? Cek Dulu nih Data Terbarunya!
(wia)