Waduh! Kemacetan Di Pelabuhan Priok Bisa Negatif Bagi PDB Lho
Jakarta, CNBC Indonesia - Kemacetan di jalur pelabuhan Tanjung Priok terus dikeluhkan, termasuk pengemudi truk. Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan, semakin padatnya arus keluar masuk pelabuhan jadi pemicu kemacetan. Yang disebabkan bertemunya truk yang membawa muatan dan bongkar di pelabuhan, serta truk yang akan mengambul kontainer kosong.
"Posisi depo kontainer kosong itu sekarang ada di luar pelabuhan, di Cakung dan Cilincing. Nah ketika ada kegiatan pengiriman, truk akan mengambil kontainer kosong ke depo, dibawa ke pabrik atau kawasan industri, lalu ke pelabuhan. Truk yang membawa muatan dan mengambil kontainer kosong bertemu, sehingga populasi di lintasan jadi padat, menyebabkan kemacetan," kata Setijadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/1/2022).
Belum lagi, lanjutnya, sering kali truk-truk tidak berada di sekitaran lokasi depo, tapi di dekat pabrik di Bekasi atau Karawang.
"Ketika pabrik di Karawang mau ekspor, truk mengambil kontainer ke Cakung, dibawa ke Karawang, dimuat di situ, dibawa lagi ke pelabuhan, truknya balik lagi ke bekasi. Kalau depo kontainer ada di kawasan industri atau mendekati pabrik, tentu truk tidak perlu harus ke pelabuhan hanya untuk mengambil kontainer kosong," tuturnya.
Akibat arus bolak balik yang tidak efisien, biaya operasional dan ongkos logistik akan semakin mahal. Yang akan dibebankan produsen kepada harga jual barang, menyebabkan daya saing produk jadi turun.
"Tidak hanya daya saing di dalam negeri, tapi juga di pasar ekspor. Dan jika dilihat dari kaca mata PDB, volume kontribusi akan naik. Tapi, karena kenaikan itu dipicu inefisiensi, tentu akan negatif bagi PDB," kata Setijadi.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan, hingga saat ini kemacetan masih jadi momok bagi kegiatan logistik di pelabuhan. Termasuk di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Padahal, imbuh dia, sejumlah infrastruktur telah dibangun di sekitar pelabuhan.
"Soal kemacetan ini sudah berkali-kali kami sampaikan, sudah 5 tahun. Kemacetan ini selalu jadi masalah. Kalau sudah dibangun infrastruktur tapi masih macet, berarti ada yang salah. Kami berharap perbaikan segera," kata Gemilang Tarigan.
(dce/dce)