Ketua OJK Paparkan Pencapaian, Ini Apresiasi Jokowi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 January 2022 12:03
Presiden RI, Jokowi memberi pidato di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis,20/1/2022. (Tangkapan Layar Youtube OJK)
Foto: Presiden RI, Jokowi memberi pidato di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis,20/1/2022. (Tangkapan Layar Youtube OJK)

Dalam kesempatan yang sama Presiden Jokowi menyatakan sepakat dengan Wimboh. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut ekonomi memang semakin pulih pada 2021 dan diharapkan momentum itu berlanjut tahun ini.

"Tadi disampaikan Ketua OJK, indikator ekonomi menunjukkan perbaikan-perbaikan. Stabilitas perekonomian dan sistem keuangan tetap terjaga dengan baik. Kita memiliki fondasi yang kuat untuk melakukan akselerasi pemulihan, 2022 akan menjadi momentum," tegas Jokowi.

Akan tetapi, Jokowi menggarisbawahi ada risiko besar yang mengintai tahun ini. Pandemi virus corona masih menghantui, dan kini hadir varian omicron yang jauh lebih mudah menular.

Oleh karena itu, lanjut Jokowi, penanganan pandemi masih menjadi fokus utama pemerintah. Salah satunya dengan percepata dan perluasan vaksinasi anti-virus corona.

"Pagi tadi saya dapat laporan sudah disuntikkan 301 juta vaksin pada rakyat kita. Dosis pertama 85%, kedua 58%. Bahkan vaksin penguat, booster, juga sudah kita suntikkan mulai sejak 12 januari 2022 lalu," sebut Jokowi.

Selain pandemi virus corona, tambah Jokowi, dunia juga menghadapi berbagai ketidakpastian. Kelangkaan pangan, kelangkaan kontainer, percepatan laju inflasi, dan sebagainya.

Jokowi mengingatkan OJK agar terus memonitor dan membuat kebijakan yang selaras dengan sektor riil. Sebab jika sektor keuangan berjalan sendiri tanpa basis sektor riil, maka yang terjadi adalah menjamurnya produk investasi bodong. Masyarakat bakal menjadi korban.

"Sektor jasa keuangan sektor jasa riil akan memunculkan skema kongsi, investasi bodong, penipuan investasi, dan sejenisnya. Model penipuan yang sangat merugikan masyarakat. Persolaan ini menjadi tugas kita bersama dan OJK sebagai motornya. di masa sulit pengawasan tidak boleh kendor," tegasnya.

Kemudian, Jokowi juga menegaskan sektor perbankan perlu meningkatkan dukungan terhadap UMKM. Penyaluran kredit perbankan kepada UMKM masih di kisaran 20%.

"Tadi disampaikan Ketua OJK, target kita di 2024 bisa mencapai 30%. Porsi untuk UMKM bisa sampai di angka tersebut tidak bisa andalkan pertumbuhan alamiah saja, dibutuhkan strategi yang harus dijalankan dengan terobosan dari sekarang. Harus diikuti aksi-aksi yang serius, konsisten dan berkelanjutan. Tidak boleh lagi ada cerita, misalnya, akses kredit sulit, akses pembiayaan di sektor informal yang sulit, UMKM yang kesulitan akses permodaan, koperasi sulit akses permodan," jelas Jokowi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular