Cegah Listrik Padam, PLN Akhirnya Terima Tambahan Kargo LNG
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akhirnya memberikan tambahan alokasi gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) kepada PT PLN (Persero) pada periode pengiriman Januari 2022 ini guna mencegah terjadinya pemadaman listrik PLN.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, PLN diberikan lima kargo LNG pada Januari 2022 ini, meningkat dari kebutuhan biasanya yang hanya sebanyak empat kargo.
Dia mengatakan, tambahan satu kargo ini guna mengurangi kekurangan pasokan energi untuk pembangkit listrik PLN.
"Pada saat terinformasi adanya krisis energi primer, kita langsung lakukan pengamanan suplai LNG, kita belokkan yang seharusnya kontrak ke luar untuk ekspor, kita tarik ke dalam dan sudah bisa diamankan karena ada kebutuhan PLN sebanyak lima kargo LNG yang dibutuhkan di Januari dari biasanya PLN butuh empat kargo, jadi ini ada tambahan kargo akibat adanya akumulasi shortage beberapa waktu sebelumnya," jelas Arifin saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (13/01/2022).
Sebelumnya, Arifin juga menyebut bahwa PLN sedang mengalami krisis pasokan energi primer, tidak hanya batu bara, melainkan juga LNG.
"Jadi memang kita terinformasikan adanya krisis suplai energi primer antara lain LNG dan batu bara," ungkap Arifin saat ditemui usai Sidak di kantor pusat PLN, Jakarta, Selasa (04/01/2022).
Dari sisi Kementerian ESDM, menurutnya pihaknya sudah mengamankan pasokan LNG yang tadinya ditujukan untuk ekspor dialihkan untuk dalam negeri.
"Dari sektor ESDM sendiri suplai LNG kita amankan pasokan di dalam (negeri), yang tadinya akan diekspor ke luar, kita amankan dulu untuk ke dalam, jadi dipastikan aman," tuturnya.
Imbasnya, lanjutnya, akan ada pertukaran (swap) kargo LNG antara PT Pertamina (Persero) dan pembeli LNG di luar negeri.
"Kargo yang udah kita alokasikan di dalam negeri ini untuk segera diputuskan oleh manajemen PLN, mengenai nanti administrasi akan diselesaikan antara kedua BUMN ini," ujarnya.
"Dan ini kita lihat di dalam bulan Januari. Kalau keputusan dalam bulan Januari diambil, insya Allah masalah pasokan LNG bisa kita amankan," imbuhnya.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan LNG untuk pembangkit PLN.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko menyampaikan bahwa di tahun 2022, sektor hulu migas masih tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan LNG dari pembangkit listrik PLN. Hulu Migas telah menyiapkan 58 kargo dari kilang LNG Bontang dan Tangguh.
"Saat ini seluruh pihak terkait sedang memastikan ketersediaan energi untuk kelistrikan, khususnya di kuartal I tahun 2022," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/1/2022).
Yang jelas, kata Arief, sebagai komoditas, untuk menyiapkan LNG membutuhkan waktu. SKK Migas berharap seluruh kargo yang disiapkan untuk PLN dapat diserap.
"Perencanaan penggunaan bahan bakar LNG untuk sektor kelistrikan diharapkan dapat dibenahi ke depannya untuk memastikan pasokan aman bagi pembeli dan kesinambungan produksi bagi penjual" ujar Arief.
Arief mengatakan, bahwa dalam tiga tahun terakhir, sektor hulu migas selalu berhasil memenuhi komitmen jumlah kargo LNG untuk sektor kelistrikan dalam negeri.
"Kita tahu bersama bahwa ke depan peran gas alam, termasuk LNG, akan semakin strategis sebagai energi transisi menuju net zero emission. Dalam proses tersebut, SKK Migas memastikan bahwa sektor hulu migas sudah dan tetap akan berkomitmen memasok LNG untuk pembangkit listrik," ujar Arief.
Saat ini, pasokan LNG untuk kelistrikan berasal dari kilang LNG Bontang dan Tangguh. Realisasi pasokan LNG untuk PT PLN (Persero) dari kedua Kilang tersebut adalah 58 kargo di tahun 2019, 40 kargo di 2020, dan 54 kargo di 2021.
(wia)