Fenomena 'Kantor Hantu'? Hampir 1/4 Ruang Kantor DKI Kosong

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 January 2022 15:10
Suasana pemandangan gedung perkantoran ibukota pagi hari di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (7/8). Dua hari usai listrik sepenuhnya pulih, Jakarta kembali ke jajaran atas kota dengan kadar polusi udara tertinggi dunia. Berdasarkan situs pemantau kualitas udara AirVisual.com yang dipantau pukul 08.49 WIB, Jakarta menduduki peringkat kedua atau berada di atas Hanoi, Vietnam. Skor Air Quality Index (AQI) Jakarta mencapai 154 atau berkategori unhealthyalias tak sehat, dengan PM 2,5 senilai 60.8 µg/m³. Sedangkan Hanoi memiliki skor 161. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar perkantoran tengah mengalami tekanan berat hal ini dapat dilihat dari keterisian ruang kantor yang menipis di Jakarta. Tercatat okupansi total perkantoran hanya 78% pada akhir 2021 atau berarti ada hampir seperempat ruang perkantoran yang kosong melompong.

Dari data laporan terbaru Colliers Indonesia pada kuartal IV-2021, tingkat hunian kantor di kawasan bisnis (CBD) tercatat 78%. Angka keterisian turun sekitar 5% dibandingkan masa sebelum pandemi 2019, sementara sementara CBD turun sekitar 3%. Hal ini disebabkan banyak perusahaan yang tidak memperpanjang masa sewa, dan beberapa perusahaan mengurangi luas kantor imbas pandemi.

"Banyak perusahaan yang mengurangi penggunaan ruang kantor 10% - 30% sepanjang 2021 saat memperbaharui kontrak sewa. Bahkan ada yang tidak lagi memperpanjang sewanya," tulis riset Colliers, dikutip, Kamis (13/1/2022).

Meski demand perkantoran saat ini mulai meningkat dari perusahaan manufaktur, perdagangan, properti, minyak dan gas pada area CBD. Dimana transaksinya diperkirakan dapat terjadi pada tahun ini.

"Beberapa perusahaan masih bereksperimen dengan model bekerja, saat ini banyak yang menggunakan model hybrid," jelasnya.

Selain itu untuk harga sewa perkantoran 2021 juga sudah anjlok. Dimana asking price di daerah CBD jatuh 12% dibandingkan era sebelum pandemi, sementara luar area CBD turun mencapai 10%.

"Secara general harga transaksi sewa bisa turun 15% - 25%, tergantung dari proses negosiasi dan ukuran sewa kantor itu," jelasnya.

Sementara secara supply tahun ini perkantoran akan melonjak. Ada beberapa proyek yang diperkirakan selesai pada tahun ini mulai dari Office One di Rasuna Said, T Tower di Gatot Subroto, Autograph Tower di Thamrin, Luminary Tower di Thamrin, Menara BRI di Gatot Subroto, Jakarta Office Tower di Sudirman, dan St Regis Office Tower di Rasuna Said.

Di luar CBD ada Sanggala Tower, Pondok Indah Office Tower, The Sima, One Bell Park Office, Owner Suite by Dharmawangsa, MTH 27 Office Suite, dan Maritime Tower.

Dari datanya pada tahun ini paling tidak ada tambahan 350 ribu meter persegi ruang kantor baru, menambah stok saat ini yang mencapai 6,96 juta meter persegi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ratusan Kantor Kini Bisa 100% WFO, Tempat Kerja Kamu Bukan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular