Sederet Biang Kerok Mal Legendaris Jakarta Sepi Bak 'Kuburan'

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
26 December 2021 16:20
Plaza Semanggi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana sepi Plaza Semanggi, beberapa waktu lalu (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah mal legendaris di DKI Jakarta kini harus menghadapi kenyataan sepi pengunjung, mulai dari Plaza Semanggi hingga Blok M Mall. Pengunjung yang terpantau sepi sejalan dengan banyaknya gerai toko yang tutup.

Selain kedua pusat perbelanjaan tersebut, warganet di media sosial juga menyampaikan kalau ada mal-mal lain yang juga sepi, misalnya Kuningan City hingga Lotte Avenue.

Berdasarkan pengamatan CNBC Indonesia, memang banyak gerai yang dijual hingga dikontrakkan ke penyewa yang berminat. Namun, itu bukan perkara mudah karena banyak pelaku usaha yang menahan dana untuk tidak berinvestasi di pusat perbelanjaan.

Menanggapi fenomena mal-mal legendaris di Jakarta yang sepi, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia Budihardjo Iduansjah mengungkapkan, banyaknya tenant atau penyewa menutup gerai disebabkan ekosistem ekonomi di mal itu sudah tidak lagi bergairah.

"Tenant sewa mal bukan karena lokasi, tapi nyewanya traffic, tugas mal itu mendatangkan traffic," katanya kepada CNBC Indonesia pekan lalu.

Sayangnya, saat mobilitas manusia di mal sepi, maka penyewa akan sulit bertahan. Di sisi lain, untuk yang sudah bangkrut, akan kesulitan bangkit kembali.

"Tenant buka lagi kalau kondisi keuangan belum bagus ya susah. Kita nggak mau tutup. Kalau mal sepi, sewa nggak turun, makin sepi lagi malnya. Ini perlu kerja sama, tenant dihidupkan dulu, baru mal bisa menagih sewa," jelasnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia Alphonzus Widjaja menilai banyak faktor yang memengaruhi tingkat kunjungan ke mal.

"Sebagai contoh, masih banyaknya karyawan yang WFH (work from home) akan memengaruhi tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan yang berada di sekitar area perkantoran," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/12/2021).

Di sisi lain, persaingan dengan mal-mal baru yang muncul menjadi faktor lain. Keberadaan mal-mal baru yang lebih modern tentu jadi daya saing antar pengelola untuk terus berinovasi.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Mal Legendaris DKI Sepi Bak 'Kuburan', Ini Penyebabnya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular