
Booster Vaksin Dimulai, Permintaan Suntik Melonjak

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksinasi booster dosis ketiga kembali bergulir, permintaan terhadap alat suntik (syringe) ikut melonjak. Secara keseluruhan kebutuhan akan suntikan memang terus meningkat terutama untuk program vaksinasi.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Randy M Teguh memperkirakan, target market untuk total 275 juta orang yang divaksinasi itu sebesar 70%. Dengan perhitungan ada 190 juta orang divaksinasi sebanyak masing-masing 3 kali, maka ada sekitar 570 juta syringe yang dibutuhkan untuk memenuhi kuota vaksinasi tersebut.
"Penyelesaian program ini diharapkan bisa tercapai dalam 1-2 tahun, sehingga dalam setahunnya ada peningkatan permintaan 260 juta jarum suntik," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (13/1/2022).
![]() LIPI Membuat Alat Penghancur Jarum Suntik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
Melesatnya kebutuhan akan jarum suntik di tanah air dalam setahun ini tidak mengkhawatirkan produsen. Malah bisa dipastikan pasokan alat suntik termasuk tabung plastik dan satu set jarum suntiknya aman untuk memenuhi seluruh kebutuhan alat suntik nasional.
Dari data yang dimiliki, dalam 1 tahun, produsen alat suntik nasional bisa memproduksi kisaran 1,4 - 1,5 miliar alat suntik. Sementara kebutuhan dalam negeri rata-rata hanya sekitar 400 - 500 jarum suntik per tahunnya.
Maka tidak heran, beberapa anggota produsen alat suntik sudah melakukan ekspor. Kenyataannya memang produksinya cukup berlebih syringe di Indonesia sehingga kelebihan pasokan ini pun dilempar untuk pasar di luar Indonesia.
"Makanya anggota kita sudah ada yang ekspor," jelasnya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Muak' RI Jor-joran Impor Jarum Suntik, Jokowi: Kita Setop!