Cek! Ini Jurus Pemerintah Menangkal Krisis Batu Bara PLN

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 12/01/2022 18:00 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menyiapkan jurus baru atawa skema baru untuk menangkal krisis batu bara yang dihadapi oleh PT PLN (Persero). Yang paling anyar, pemerintah tengah menyusun solusi suplai batu bara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) melalui skema Badan Layanan Umum (BLU) untuk pungutan batu bara.

Dalam skema BLU itu, kelak PT PLN (Persero) akan mengikat kontrak dengan beberapa perusahana batu bara yang memiliki spesifikasi batubara sesuai dengan kebutuhan PLN. Nilai harga kontrak akan disesuaikan per tiga atau enam bulan sesuai dengan harga pasar yang berlaku.

Kemudian, PLN membeli batubara sesuai harga pasar saat ini US$ 62 per ton untuk kalori 4.700 Kcal. PLN akan menerima subsidi dari BLU untuk menutup selisih antara harga pasar dengan harga berdasarkan acuan US$ 70 per ton.


Lalu, selisih antara harga yang diberikan PLN dan harga market batu bara akan diberikan oleh BLU melalui iuran yang diterima dari perusahan batu bara. Besaran iuran akan disesuaikan secara periodik berdasarkan selisih antara harga pasar yang dibeli PLN dan US$ 70 per ton.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrfi menyampaikan, bahwa skema BLU pungutan batu bara itu akan dirampungkan dalam waktu dekat.

"Dalam proses pembahasan yang rinci mengenai penerapan skema BLU untuk mengatasi hal ini (krisis batu bara) itu dalam penggodokan dan mudah-mudahan dalam waktu ke depan lebih jelas lagi," jelas Arifin dalam Konferensi Pers, Rabu (12/1/2022).

Upaya terpenting saat ini, dalam menghadapi krisis batu bara, kata Arifin, adalah ketaatan para pengusaha batu bara untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

"Terkait dengan penyediaan batu bara untuk energi listrik disebabkan harga batu bara internasional yang meningkat tinggi dan pemerintah harus melakukan pengamanan di tengah stok yang kritis," ujarnya lagi.

Selain skema BLU itu, pemerintah juga menyarankan supaya PLN bisa mengubah kontrak pembelian batu bara secara jangka panjang. Arifin menyarankan, diubah menjadi kontrak jangka panjang hingga lima tahun.

"Kontrak PLN untuk batubara sarankan 5 tahun, harga bisa berdasarkan realisasi kuartalan, semesteran tahun berjalan. Kan sudah ada indeksnya dan sekarang dengan DMO itu ada formulanya US$ 70 per ton maksimum," tuturnya.

Dengan mekanisme kontrak jangka panjang, kata Arifin, maka PLN akan mendapatkan kepastian suplai batu bara untuk kebutuhan pembangkit listriknya. Sehingga, kejadian krisis batu bara terhadap PLN tidak terjadi lagi.

"Kita paling tidak ada kepastian suplai jangka panjang dan itu detailnya manajemen PLN yang bisa melaksanakan. Bagaimana dengan term yang bisa dilaksanakan," tandas Arifin.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo juga mengatakan bahwa pihaknya akan merombak kontrak beli batu bara kepada produsen batu bara menjadi kontrak jangka panjang. Dengan begitu, PLN akan mengevaluasi kontraktual, di mana fleksibilitas-fleksibilitas yang menghadirkan ketidakpastian dalam pemenuhan pasokan batu bara akan diminimalisir.

Fleksibilitas kontrak saat ini, kata Darmawan, tadinya memang untuk mengantisipasi fluktuasi demand listrik yang mempengaruhi kebutuhan pasokan batu bara. Sehingga diharapkan PLN lebih mendapat kepastian ketersediaan energi primer batu bara dan kepentingan PLN menyediakan listrik secara andal untuk memenuhi kebutuhan nasional dapat terwujud.

"Mengingat operasional PLTU itu bersifat jangka panjang, maka PLN juga perlu mengamankan ketersediaan batu bara dalam jangka panjang," terang Darmawan, Rabu (12/1/2022).

Selain itu, PLN juga mengubah pembelian batu bara dari yang sebelumnya sebagian melalui penjual menjadi pembelian langsung dari penambang. Skema pembelian juga didorong menjadi Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat tujuan), sehingga memastikan semua sampai pada tujuan dengan lebih baik.

Untuk menghindari krisis pasokan batu bara terulang kembali, secara jangka pendek PLN terus memastikan detil semua eksekusi pasokan baru bara berjalan lancar di lapangan. Bukan hanya berhenti pada komitmen, tatapi bagaimana batu bara ini sampai di unit-unit pembangkit dengan time line yang akurat.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Sindir Negara Eropa Beli Batu Bara ke Indonesia