PLN Butuh 6,1 Juta Ton Batu Bara Lagi, Supaya RI Ngga Gelap!

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
06 January 2022 10:25
PLN
Foto: Dok. PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) masih membutuhkan pasokan batu bara sebanyak 6,1 juta ton untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) miliknya. Saat ini, PLN baru mendapatkan kepastian kontrak batu bara sebanyak 13,9 juta ton.

Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa, pihaknya harus memastikan 20 juta ton batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi di bulan Januari 2022.

"Jumlah itu terdiri dari, 10,7 juta MT dari kontrak eksisting dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman," ungkap Darmawan, kemarin (5/1/2022).

Saat ini PLN sudah mendapatkan kepastian suplai batu bara dari para pengusaha batu bara. Yang mana jumlahnya mencapai 13,9 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta MT kontrak tambahan.

Dengan tambahan pasokan itu, akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara. "Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," ungkap Darmawan.

Dengan adanya tambahan pasokan itu, PLN memastikan tidak ada pemadaman listrik akibat kritis pasokan energi primer. PLN terus berupaya menjaga stabilitas pasokan energi primer khususnya batu bara agar dapat memenuhi standar minimal 20 HOP (hari operasi) untuk seluruh pembangkit PLN maupun IPP usai terbitnya kebijakan strategis Pemerintah yang mengutamakan pemenuhan pasokan energi primer untuk kebutuhan nasional.

Darmawan Prasodjo mengungkapkan, langkah cepat dan tegas pemerintah sangat membantu PLN dalam memastikan ketersediaan energi primer.

Darmawan berharap, solusi permanen dan jangka panjang terkait pasokan energi primer PLN sangat dibutuhkan demi keandalan pasokan listrik ke masyarakat dan ketahanan energi nasional.

Sebagai langkah antisipasi ke depan, PLN akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20%. Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema kirim Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat) atau skema Free on Board (FOB/beli batu bara di lokasi tambang).

Di tengah pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, pasokan listrik yang andal sangat dibutuhkan. Untuk itu, PLN akan memastikan bahwa listrik tidak padam. PLN terus berupaya dalam menjaga keandalan pasokan listrik yang berkualitas, mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.

"Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para mitra pemasok batu bara yang telah membantu PLN mengamankan energi primer untuk pembangkit demi menghindari pemadaman listrik ke masyarakat," pungkas Darmawan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN: Kebutuhan Batu Bara Pembangkit 153 Juta Ton di 2030

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular