'Penjajahan' Masih Terjadi di RI, Impor Kedelai 'Lampu Merah'

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 January 2022 14:35
Ilustrasi Kedelai
Foto: Ilustrasi Kedelai (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sedihnya, laporan Kementerian Pertanian mengakui bahwa Indonesia semakin tergantung terhadap kedelai impor. Selama periode 2015-2019, tingkat ketergantungan impor (Import Dependency Ratio/IDR) ada di 78,44%.

"Nilai IDR tersebut seiring dengan nilai Self Sufficiency Ratio (SSR) sebesar 21,61% per tahun. SSR menjelaskan bahwa Indonesia lima tahun terakhir hanya mampu mencukupi kebutuhan kedelai dari produksi sendiri sebesar 9,15% dari total kebutuhan.

"Situasi ini menjadi lampu merah untuk impor kedelai Indonesia, karena tingkat ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor yang sangat tinggi tersebut. Apabila dalam jangka pendek kita tidak melakukan terobosan-terobosan yang nyata untuk meningkatkan luas panen kedelai yang sekaligus akan meningkatkan produksi kedelai domestik, dikhawatirkan dalam waktu dekat kita akan menjadi net importir kedelai segar," tegas laporan Kementerian Pertanian.

kedelaiFoto: Kementerian Pertanian
kedelai

Untuk proyeksi 2018-2024, Kementerian Pertanian memperkirakan produksi kedelai nasional bisa naik. Rata-rata kenaikan per tahun adalah 7,36%.

Di sisi lain, konsumsi juga naik tetapi tidak setajam produksi. Konsumsi kedelai nasional 2018-2024 diperkirakan tumbuh 1,46% rata-rata per tahun.

"Peningkatan konsumsi diduga terkait dengan terjadinya pandemi global Covid-19, yang menyebabkan terjadinya resesi ekonomi sehingga berimbas terhadap menurunnya daya beli masyarakat terhadap protein hewani, dan masyarakat mengalihkan konsumsinya ke olahan kedelai seperti tahu dan tempe yang harganya relatif terjangkau. Selain itu peningkatan konsumsi kedelai juga dipengaruhi oleh semakin meningkatnya gaya hidup vegan di kalangan masyarakat golongan menengah ke atas yang mengutamakan menu makanan produk vegetarian," tulis laporan Kementerian Pertanian.

Kenaikan produksi ini akan membantu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor. Proyeksi net impor kedelai pada 2018-2024 cenderung tumbuh melandai di 1,67% per tahun.

Pada 2020-2021 volume net impor diduga naik 15,6% menjadi 2,66 juta ton dan 0,19% menjadi 2,67 juta ton. Tiga tahun selanjutnya mengalami penurunan, dimulai pada 2022 turun 0,77%, setahun kemudian turun 2,2%, dan pada 2024 diperkirakan turun 4,47% sehingga net impor menjadi 2,47 juta ton.

kedelaiSumber: Kementerian Pertanian

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular