Mau Nikah Saat Pandemi? Ini Gambaran Biayanya

damiana cut emeria, CNBC Indonesia
Selasa, 11/01/2022 10:10 WIB
Foto: Penjahit Gaun Pengantin (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran varian Omicron Covid-19 juga bikin pengusaha penata acara pernikahan atau wedding organizer maupun wedding planner.

Meski, hingga saat ini, belum ada pembatalan sejumlah rencana pernikahan terjadwal sampai bulan Maret 2022

"Karena pandemi tentu kita harus melakukan effort lebih. Kita mematuhi ketentuan pemerintah terkait PPKM, membatasi tamu, hingga menerapkan prokes ketat. Saat ini, kami masih memantau perkembangan Omicron. Kasus Delta sebelumnya bikin kita waspada," kata Sekretaris Umum Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan Indonesia (Hastana) R. Puthut Sigit Wicaksono kepada CNBC Indonesia, Senin (10/1).


Dia berharap, penyebaran Omicron di dalam negeri tidak akan bertambah parah.

"Katanya, gejalanya tidak separah Delta. Semoga saja. Dan, semoga tidak memicu korban meninggal. Karena saat ini kita melihat perputaran uang masyarakat sudah terjadi, ekonomi sudah bergerak," kata dia.

Dari pantauan Hastana, hingga saat ini belum ada pengajuan pembatalan rencana acara pernikahan.

"Kita masih optimistis, dan rencana sejumlah klien juga masih sesuai jadwal. Karena itu, kami berharap kebijakan pemerintah soal pandemi ini, menyangkut PPKM dan lainnya, mempertimbangkan kelangsungan usaha wedding organizer maupun wedding planner. Kami tentu akan patuh karena bisnis kami terkait kerumunan," ujar dia.

Terkait biaya pernikahan saat pandemi, pria yang akrab disapa Sony ini mengakui, adanya kenaikan.

"Dari pantauan di sejumlah vendor, baik itu katering maupun venue, memang ada kenaikan. Dari segi angka tidak terlihat perubahan signifikan, tapi jumlah tamunya kan berkurang. Vendor melakukan penyesuaian harga dengan berbagai kemasan. Misal, hotel dengan paket-paket khusus pernikahan. Supaya minimum revenue mereka tetap dapat," kata Sony.

Begitu juga untuk vendor venue di gedung pertemuan umum.

"Dari pantauan kami, untuk tarif gedung pertemuan, ada kenaikan sekitar 10-20% tahun ini. Karena itu tadi. PPKM membatasi tamu, vendor memiliki strategi soal biayanya," ujar dia.

"Kalau bicara biaya, untuk middle up bisa saya konfirmasi memang ada kenaikan untuk katering. Karena aturan PPKM, memang sekarang dilarang untuk makan di tempat. Makanan dibawa pulang," ujar dia.Sedangkan untuk biaya katering, penyedia jasa sudah menaikkan harga sekitar Rp100-150 ribu per pax. Ini khususnya untuk penyedia jasa boga segmen menengah ke atas.

Bingkisan atau hamper tamu pernikahan, meski untuk tamu yang lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi, justru bisa menghabiskan biaya serupa bahkan lebih besar.

"Ada kenaikan biaya karena tamu membawa hamper. Selain bahan pokok makanan katering yang naik, dengan hamper berarti ada effort lebih. Diantaranya, menyangkut kemasan," kata Sony. 

Padahal, biaya katering berkontribusi 50% bahkan bisa 60% terhadap biaya pernikahan. 

"Katering sebelum pandemi itu kuantitas, saat pandemi ke kualitas. Memang, jumlah tamu berkurang, tapi karena dibawa pulang, pengantin maunya yang terbaik. Menunya dinaikkan. Makanya, biaya katering sekarang naik jadi sekitar Rp200-300 per pax. Dari informasi saya lihat naik karena biaya pokok (produksi) dan karena menunya di-upgrade," kata Sony.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pernikahan Jeff Bezos, 90 Jet Pribadi Akan Padati Venesia