Kondisi Makin Kritis, Mal Legendaris DKI Sepi Bak 'Kuburan'

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
08 January 2022 10:00
Suasana Blok M mall (CNBC Indonesia/Amndrean Kristianto)
Foto: Suasana Blok M mall (CNBC Indonesia/Amndrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 tak kunjung usai. Meski sudah melandai sejak beberapa bulan lalu, namun saat ini ada lagi varian baru yang muncul yakni Omicron.

Padahal belum semua sektor bisa kembali pulih, terutama pusat perbelanjaan. Sebab, selama Covid-19 masih ada, banyak masyarakat yang menghindari keramaian seperti di mall.

Hal ini membuat banyak mall yang tak mampu bertahan dengan kondisi tersebut. Bahkan banyak pemilik kios menulis pengumuman dijual hingga disewakan.

Staff ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (HIPPINDO) Yongky Susilo menyebut pengelola pusat perbelanjaan harus memutar otak untuk menarik kembali pengunjung serta tenant. Caranya bisa dengan membuat berbagai aktivitas yang menarik.

"Aktivasi-aktivasi baru, jangan yang biasa-biasa. Buat solusi-solusi dari pain points pengunjung, kemudian buat area-area instagrammable," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Sabtu (8/1/22).

Plaza Semanggi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Plaza Semanggi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Plaza Semanggi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Cara itu bisa harus berlangsung konsisten hingga menarik kembali para tenant dan pengunjung. Memang memerlukan modal, namun itu investasi yang harus dibayar. Selain itu, kemudahan biaya tenant di masa pandemi ini juga perlu penyesuaian, sehingga mereka jadi lebih tertarik.

"Kemudian Reposisi malnya, ubah posisi tenant dengan mix. Resto-resto dengan nama baru dan laris," ujar Yongky yang juga Director KADIN Indonesia Trading House.

Upaya dalam persaingan di pusat perbelanjaan memang keras, munculnya banyak mal baru kian mengikis mal legendaris di DKI Jakarta, misalnya AEON Tanjung Barat yang baru dibuka baru-baru ini. Sementara itu pasarnya juga tidak begitu besar karena masih dalam kondisi pandemi.

Alhasil, banyak mal lain yang lebih sepi, seperti yang terjadi di Mall Blok M hingga Plaza Semanggi, dimana dulunya menjadi tempat nongkrong anak muda, kini terlihat lebih sepi.

"Udah bukan transit anak-anak muda, nunggu momentum, pasti dirubah oleh Pakuwon Group, mereka capable," sebutnya.

Kalangan pemilik kios juga menyampaikan hal ini, dimana mal yang dulunya ramai, kini sepi. Padahal, dulunya menjadi tempat berkumpul para karyawan yang kantornya berada di sekitar mal.

"Awal pandemi bahkan turun sisa 10%, sekarang membaik ke 60% lah, tapi belum normal kaya dulu," sebutnya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tsunami 'Kebangkrutan' di RI Nyata! Mal Diobral Sampai Tutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular