Internasional

Pentagon Pusing! Negara Ini Jadi 'Raksasa' Baru Nuklir

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 January 2022 17:05
A new type 094A Jin-class nuclear submarine Long March 10 of the Chinese People's Liberation Army (PLA) Navy participates in a naval parade to commemorate the 70th anniversary of the founding of China's PLA Navy in the sea near Qingdao in eastern China's Shandong province, Tuesday, April 23, 2019. (AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)
Foto: Kapal selam nuklir China (AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - China tampaknya telah mengalahkan Amerika Serikat (AS). Ini terkait perkembangan militer dan alutsista Negeri Tirai Bambu.

Sektor itu diyakini pejabat AS telah melesat naik dengan cepat di China. Padahal di sisi lain, AS tengah mengalami gangguan dan permasalahan birokrasi sehingga belum bisa menyamaratakan kekuatan di bidang pertahanan.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Defense Writers Group, sebagaimana dikutip dari CNN International. Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal John Hyten, mengatakan saingannya itu bisa menjadi negara dengan kemampuan militer terkuat di dunia.

"Menyebut China sebagai ancaman adalah istilah yang tepat karena kecepatan pergerakan China sangat menakjubkan," ujar Hyten dikutip Jumat (7/1/2022).

Hyten mengatakan salah satu contohnya adalah perkembangan rudal hipersonik. China diyakini telah berhasil meluncurkan rudal nuklir itu sementara AS sendiri gagal.

"Dalam lima tahun terakhir, AS telah melakukan tes hipersonik, sementara orang China telah melakukan ratusan," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, ia juga membandingkan senjata nuklir AS dan Rusia. Negeri Presiden Vladimir Putin itu dianggap sebagai ancaman eksistensial terbesar bagi AS, apalagi dengan 1.500 senjata nuklir yang dimiliki.

"Mereka memiliki 1.500 senjata nuklir yang dikerahkan, sementara China punya setidaknya 20% dari itu. Jadi anda juga harus khawatir dengan Rusia," tambahnya.

"Rusia juga sudah memiliki kemampuan hipersonik operasional dengan senjata nuklir. Dan mereka terus bereksperimen dengan hipersonik meski tidak secepat China."

Sebelumnya China sempat meluncurkan rudal jarak menengah hipersonik, DF-17, pada 2019. Rudal dapat menempuh jarak sekitar 2.000 kilometer (1.200 mil) dan dapat membawa hulu ledak nuklir.

Selain itu, dalam momentum konferensi militer terkait persenjataan dan peralatan beberapa waktu lalu, Presiden China Xi Jinping telah meminta kepada pihak pertahanannya agar melakukan pengembangan persenjataan dan peralatan militer negara itu. Seruan Xi ini dimanifestasikan dalam Rencana Lima Tahun China ke-14.

Xi menilai langkah ini juga diperlukan untuk menyambut momen seratus tahun Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di 2027 mendatang, sebagaimana dilaporkan Global Times.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pentagon Ketar-ketir, Negara Ini Jadi 'Raksasa' Baru Nuklir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular