Selama 2021, Sri Mulyani Rogoh Rp 343,5 T Bayar Bunga Utang

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
04 January 2022 14:55
Infografis: Gegara Utang, RI Masuk Daftar Negara Paling Berisiko 'Remuk'
Foto: Infografis/Gegara Utang, RI Masuk Daftar Negara Paling Berisiko 'Remuk'/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus membayar bunga utang selama 2021 sebesar Rp 343,5 triliun. Ini merupakan konsekuensi dari tingginya penarikan utang pada tahun sebelumnya.

Bila dibandingkan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, realisasi ini lebih rendah, yakni 92%.

"Pembayaran bunga utang yang efisien, lebih rendah Rp 29,8 triliun didukung oleh yield yang rendah dan penurunan penerbitan utang," tulis dokumen APBN Kita yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (4/1/2021)

Yield dari Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun berada dalam tren penurunan. Selisih dengan US Teasury menyempit dari 110 menjadi 66 bps. Padahal yield UST dalam tren peningkatan.

Begitu juga dengan yield SBN 5 tahun, di mana selisihnya terhadap UST menyempit 100 bps dari 481 menjadi 381 bps. Padahal banyak negara justru alami kenaikan yield seiring dengan tingginya ketidakpastian global.

Hal ini menjadi cerminan semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian dalam negeri. Tadinya faktor terbesar yang menjadi kekhawatiran investor adalah risiko pada nilai tukar rupiah.

"Dalam hal ini yield SBN Indonesia terjaga dan lebih kompetitif," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Naik Tajam, Kas Negara Terkuras Buat Bayar Cicilan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular