
Mantul! Sri Mulyani Selamatkan RI Dari Utang Rp 310 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah batal menarik utang baru sebesar Rp 310 triliun pada 2021. Hal ini disebabkan oleh tingginya penerimaan negara dan bantuan 'dana segar' dari Bank Indonesia (BI) serta pemanfaatan SAL.
"Defisit kecil maka pembiayaan jadi kecil Rp 868,8 triliun," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers kemarin.
Dalam APBN 2021, target pembiayaan anggaran adalah Rp 1.006,4 triliun dan realisasinya 86,3% dari target yaitu Rp 868,6 triliun. Khusus pembiayaan utang neto realisasinya Rp 867,4 triliun atau Rp 310 triliun lebih rendah dari target. Artinya pemerintah berhasil menyelamatkan negara dari beban utang yang harus ditanggung di masa depan.
"Makanya sejak November kita gak melakukan lelang SBN lagi. Karena waktu itu kita lihat penerimaan meningkat keras meski belanja kita tetap, bukan kita rem belanja biar defisit kecil," jelasnya.
Penerimaan negara 2021 diraup sebesar Rp 2.003,1 triliun atau 114,9% terhadap target, tumbuh 21,6%. Meliputi penerimaan pajak sebesar Rp 1.277,5 triliun (103,9%) tumbuh 19,2%, kepabeanan dan cukai Rp 269 triliun (125,1%), tumbuh 26,3% dan PNBP Rp 452 triliun (153,8%), tumbuh 31,5%.
Sementara itu belanja negara tumbuh 7,4% menjadi Rp 2.786,8 triliun (101,3%). Rinciannya adalah belanja pemerintah pusat Rp 2.001,1 triliun (102,4%) dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 785,7 triliun (98,8%).
Kemenkeu mencatat keseimbangan primer defisit Rp 440,2 triliun (69,5%) atau lebih rendah dari tahun sebelumnya 30,5%. Defisit anggaran 4,65% PDB setara dengan Rp 783,7 triliun, turun 17,3% dari tahun sebelumnya. Sementara SILPA ada Rp 84,9 triliun.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terus Naik! Utang RI Kini Tembus Rp 6.570 Triliun