Internasional

Alhamdulliah, Kabar Baik soal Omicron Lagi dari Riset Inggris

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 03/01/2022 11:05 WIB
Foto: Universitas Liverpool (Tangkapan Layar via website .iverpool.ac.uk)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian baru Covid-19, Omicron, lebih mungkin menginfeksi tenggorokan daripada paru-paru. Hal ini disebut-sebut menjadi alasan mengapa varian itu tidak begitu mematikan.

Studi yang dilakukan oleh Grup Penelitian Virologi Molekuler Universitas Liverpool itu juga menegaskan bahwa Omicron lebih ringan dari varian Delta. Dituliskan juga bahwa dengan menempel di paru-paru, virus ini menjadi lebih menular.


"Hasil dari semua mutasi yang membuat Omicron berbeda dari varian sebelumnya adalah bahwa ia mungkin telah mengubah kemampuannya untuk menginfeksi berbagai jenis sel," kata Profesor Virologi di University College London Deenan Pillay, dikutip The Guardian, Senin (3/1/2021).

"Intinya, tampaknya lebih bisa menginfeksi saluran pernapasan bagian atas sel-sel di tenggorokan. Jadi itu akan berkembang biak di sel-sel di sana lebih mudah daripada di sel-sel jauh di dalam paru-paru. Ini benar-benar awal tetapi studi menunjukkan arah yang sama."

Meski begitu, belum ada tinjauan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini. 

Sejauh ini beberapa riset sendiri juga menegaskan bahwa Covid-19 Omicron tidaklah begitu parah. Dalam studi terbaru yang dilakukan Imperial College London ditegaskan bahwa risiko perawatan rumah sakit pasca infeksi varian itu sekitar 40% hingga 45%. Ini jauh lebih rendah daripada Varian Delta.

Sementara itu, hasil penelitian University of Edinburgh juga menyimpulkan pasien yang terinfeksi Covid-19 omicron namun telah tervaksinasi penuh memiliki kemungkinan 80% lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan infeksi Delta.


(tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan