
2022 Sudah Dimulai, Beneran Siap Ngegas? Awas Lubang!

Optimisme pemulihan ekonomi pada tahun depan juga didukung oleh kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mencatatkan surplus pada kuartal III-2021 sebesar US$ 10,7 miliar. Ini menandakan bahwa transaksi berjalan alias current account tidak lagi defisit untuk saat itu.
Meski demikian, di akhir tahun tepatnya kuartal IV transaksi berjalan diperkirakan masih akan mengalami defisit. Namun setidaknya lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Kinerja transaksi berjalan terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor non-migas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional.
Kinerja ekspor ini juga tercermin ke perbaikan perekonomian di akhir tahun ini terutama dari sisi penerimaan negara. Bahkan penerimaan negara pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai target 100%.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Desember 2021 menyebutkan, meski defisit namun CAD akan tetap terjaga rendah dibandingkan sebelumnya.
"Transaksi berjalan diperkirakan akan tetap rendah dalam kisaran defisit 1,1% - 1,9% dari PDB pada 2022, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia," pungkasnya.
(mij/mij)[Gambas:Video CNBC]