
Gak Mendadak, Sinyal BBM Premium Dihapus Sudah Bertahun-tahun

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), pada Oktober 2021 porsi penjualan bensin Premium hanya tinggal 2% dari total penjualan BBM perseroan.
Adapun kontribusi terbesar yakni Pertalite dengan porsi sebesar 50%, kemudian disusul gasoil (diesel/Solar) sebesar 33%, kemudian Pertamax (RON 92) 13%, dan Pertamax Turbo 1%.
Begitu juga bila dibandingkan dengan kuota Premium pada 2021 ini. Penyerapan Premium masih sangat rendah bila dibandingkan kuota yang telah ditetapkan tahun ini.
Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), penyerapan bensin Premium selama Januari hingga November 2021 sebesar 3,41 juta kilo liter (kl) atau hanya sekitar 34,15% dari kuota Premium pada tahun ini sebesar 10 juta kl.
Adapun proyeksi sampai akhir tahun diperkirakan hanya bertambah sekitar 248 kl. Dengan demikian proyeksi konsumsi bensin Premium oleh masyarakat sepanjang tahun ini juga diproyeksi hanya sekitar 34,15% dari kuota 10 juta kl tahun ini.
Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2020 yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terlihat penyerapan BBM RON 88 atau Premium sejak 2015 oleh masyarakat terus menurun dibandingkan 2014 dan tahun-tahun sebelumnya.
Berikut data penyerapan BBM Premium per tahun:
2014: 29.707.002 kilo liter (kl).
2015: 28.107.022 kl.
2016: 21.679.698 kl.
2017: 12.492.553 kl.
2018: 10.754.461 kl.
2019: 11.685.293 kl.
2020: 8.640.647 kl.
2021: 3.415.440 kl (estimasi sampai akhir Desember 2021).
