
Membeludak! Warga 'Minggat' dari Jabodetabek, Awas Omicron

Perkembangan ini tentu patut diwaspadai, karena pandemi belum berakhir. Apalagi sekarang muncul virus corona varian omicron. Varian yang awalnya terdeteksi di Afrika Selatan ini sudah menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia.
Varian ini begitu cepat menyebar. Di sejumlah negara, varian omicron menyebabkan kasus positif corona harian naik berkali-kali lipat.
Di Amerika Serikat (AS), rata-rata kasus positif harian dalam seminggu hingga 22 Desember 2021 adalah 170.443 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 123.325 orang.
Dalam 10 hari terakhir, omicron sudah menjadi varian yang dominan di Negeri Paman Sam. Kasus harian naik dua kali lipat dibandingkan akhir bulan lalu.
Sementara di Inggris, rata-rata tambahan pasien positif corona dalam sepekan hingga 22 Desember 2021 adalah 91.026 orang per hari. Jauh lebih tinggi ketimbang rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 57.046 orang.
"Saat ini pasien terinfeksi virus corona varian omicron mungkin hanya sekitar sepersepuluh dari angka yang dilaporkan," sebut laporan Scientific Advisory Group for Emergencies di Inggris, seperti dikutip dari Reuters.
Akhir pekan lalu, Inggris melaporkan kasus positif omicron mencapai 24.968 orang. Bertambah lebih dari 10.000 orang dari hari sebelumnya.
"Tanpa langkah pencegahan, puncak pasien yang harus dirawat di rumah sakit bisa mencapai 3.000 orang per hari," lanjut laporan Scientific Advisory Group for Emergencies.
Apa yang terjadi di AS dan Inggris tentu menjadi alarm bagi Indonesia, yang sudah 'kebobolan' varian omicron. Varian ini begitu cepat menyebar, hanya butuh hitungan hari untuk menjadi varian yang dominan.
Apabila kontak dan interaksi antar-manusia meningkat, maka risiko penularan akan kian tinggi. Kalau tidak hati-hati, varian omicron juga akan menebar teror di Tanah Air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)