Sri Mulyani Punya 'Barbuk' Kebangkitan Ekonomi RI, Ini Dia!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Selasa, 21/12/2021 11:22 WIB
Foto: Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pajak menggambarkan geliat ekonomi suatu negara. Sebab, pajak dibayarkan saat terjadi penambahan kekayaan (Pajak Penghasilan/PPh) atau kala terjadi transaksi (Pajak Pertambahan Nilai/PPN).

Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang ditangani dengan pembatasan sosial (social distancing) membuat ekonomi lumpuh. Otomatis setoran pajak pun ambles.

Kini, pandemi sudah lebih terkendali dan pembatasan dilonggarkan. Roda ekonomi pun berputar dengan cepat, termasuk di Indonesia.


Kebangkitan ekonomi Indonesia ini tercermin dari data penerimaan pajak. Hampir semua jenis pajak sudah tumbuh positif, jauh berbeda dengan tahun lalu.

Misalnya PPh 21, yang dibayarkan oleh karyawan. Pada Januari-November 2021, penerimaan PPh 21 tumbuh 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (cumulative-to-cumulative/ctc). Pada Januari-November 2021, penerimaan PPh 21 turun 5,2% ctc.

"Ini menggambarkan pemulihan ekonomi menciptakan kesempatan kerja dan menimbulkan penerimaan PPh 21," kata Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam jumpa pers APBN Kita edisi Desember 2021, Selasa (21/12/2021).

Sumber: Kementerian Keuangan

PPh Badan, yang dibayarkan oleh korporasi, juga sudah tumbuh positif. Pada 11 bulan pertama 2021, PPh Badan melonjak 21,7% ctc, Padahal pada 11 bulan pertama 2020, pos ini mengalami kontraksi (tumbuh negatif) 36,1% ctc.

"PPh Badan adalah kontributor penting dan recovery-nya luar biasa. Perusahaan-perusahaan ini pulih kegiatannya dan pulih bayar pajaknya. Ini cerita pemulihan yang meyakinkan," tegas Sri Mulyani.

PPN, baik Dalam Negeri (DN) maupun Impor, juga tumbuh impresif. PPN DN tumbuh 11,6% ctc dan Impor meroket 34,6% ctc.

"PPh 21, PPh Badan, dan PPN membaik, ini mencerminkan ekonomi Indonesia," ujar Sri Mulyani.


(aji/aji)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil