
Sri Mulyani Happy! Pajak Moncer, Defisit APBN Turun Drastis

Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada akhir November Rp 611 triliun atau turun drastis menjadi 3,63% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan November 2020 yang mencapai 5,73% PDB.
"Ini cerita pemulihan ekonomi alami penyehatan kembali. Karena covid hantam semua masyarakat sosial dan ekonomi dan APBN," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/12/2021)
![]() Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu) |
Belanja negara mencapai Rp 2.310,4 triliun tumbuh 0,1%. Meliputi belanja Kementerian Lembaga Rp 937,3 triliun, tumbuh 10%, didorong oleh realisasi proyek infrastruktur dasar dan konektivitas. Selanjutnya belanja barang juga alami peningkatan, baik untuk vaksinasi, klaim perawatan dan bantuan produktif serta penyaluran berbagai bantuan sosial.
![]() Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu) |
Belanja non KL Rp 662 triliun didominasi untuk pembayaran manfaat pensiun, subsidi energi dan pupuk serta program pra kerja.
![]() Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu) |
Sementara itu transfer ke daerah dan dana desa Rp 711 triliun masih kontraksi 4,9% dikarenakan beberapa pemerintah daerah belum memenuhi atau menyampaikan laporan syarat salur.
Total penerimaan negara mencapai Rp 1.699,4 triliun. Penerimaan pajak tumbuh 17% mencapai Rp 1.082,6 triliun atau 88% dari target. Kenaikan tertinggi ada pada PPh migas dengan 57,7% dan non migas tumbuh 12,6%. PPN tumbuh 19,8% dan PBB tumbuh minus 6,2% dan pajak lainnya tumbuh 79,7%.
![]() Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu) |
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tumbuh 25,4% menjadi Rp 382,5 triliun atau 128,3% dari target APBN. Kenaikan ditopang oleh pendapatan SDA migas 24,7% dan non migas 86,9% di mana masing-masing sudah berada di atas target
Penggunaan SILPA juga alami peningkatan drastis, dan kini tersisa Rp 31,6 triliun.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs